Sudah beberapa hari ini, bapak saya uring-uringan karena masuk angin, masuk angin edisi kali ini memang boleh dibilang cukup spesial, karena tidak mau sembuh dalam beberapa kerokan, padahal biasanya, dikerok sekali trus ditinggal tidur krukupan seharian, dan esoknya si penyakit sudah keluar. Tapi ternyata kali ini si angin belum juga mau beranjak dari tubuh bapak saya. Padahal sudah dikerok, digempur tolak angin, sampai dihantam senjata andalan: jahe wangi. Segala usaha dan upaya sudah dilakukan, tapi masih tetap belum mampu menaklukkan si angin yang kian nakal. "Apa lek-lek pak'e keno sawan?", tanya saya pada bapak karena heran sudah beberapa hari penyakit masuk anginnya tak kunjung sembuh. "Hus!, Keno sawan gundulmu, wis tuwo koyo mene kok iso keno sawan!" jawab bapak saya enteng (tapi nylekit nang ati).
Masuk angin yang sudah melanda bapak saya sejak 3 hari yang lalu itu praktis membuat bapak saya libur dari pekerjaanya sebagai peraga boneka kostum di salah satu taman rekreasi terkenal di kota Magelang. Akhirnya di hari ke-empat, Bapak nekat pergi kerja.
Di tempat gawean, bapak bukannya mleret karena masuk angin, tapi malah menggila, tak tanggung-tanggung, Bapak saya langsung memilih Kostum boneka Tinky Winky sebagai kostum bonekanya, cukup mengherankan, mengingat kostum tinky winky ini merupakan salah satu kostum yang paling dibenci oleh para peraga boneka kostum, karena selain ketat, lubang sirkulasi boneka ini juga cukup sempit, sehingga pemakainya akan merasa pengap, panas, dan super gerah. Biasanya bapak saya selalu memilih kostum donald bebek atau ipin-ipin yang lebih punya banyak sirkulasi udara dan lagi lebih ringan.
Seharian bekerja, bapak pun pulang. Tapi sesampainya di rumah, saya tak melihat sedikitpun tanda-tanda kalau beliau sedang masuk angin, sayapun bertanya, "wis sehat po pak? mari'ne karo opo?" tanyaku singkat. "Marine karo tinky winky, sumuk!" jawabnya singkat pula. Dan saya pun tergelak penuh tawa.
Ternyata maksud bapak memakai kostum tinky winky itu memang agar beliau gerah dan kepanasan, sehingga mengeluarkan banyak keringat. dengan begitu, justru masuk angin-nya langsung sembuh tanpa harus dijejali obat atau kerokan. Wah, ternyata terapi masuk angin terbaik bagi bapak adalah Tinky Winky.
mas mul mas mul sampean kok ya koyo dipsy yoo ^_^
ReplyDeletewalau kaya dipsi, tapi kamu suka kan??? wkwkwk
Deletehahaha... iya kalo dilihat2 muka mas mul mirip dipsy... :p
ReplyDeletewah, berarti kurang tlaten sampeyan ngliatnya mbak..
DeleteMas Mul, bahasa kedokteran masuk angin itu apa ya?
ReplyDeletepelajaran yang bisa diambil dari ulasan mas agus ini adalah, sebuah solusi kadang tak serumit yang kita pikirkan, dan lebih seringnya kita temukan setelah kita mentok mencoba berbagai hal...
ReplyDeletebener sekali... kadang kita sering ndak sadar dengan penyelesaian sebuah masalah yang sebenarnya sangat simpel dan sederhana
Deletehahahahaha.. kocak bener artikel sampean.
ReplyDelete"Marine karo tinky winky, sumuk!" hahahahahaha..!!!
ha,hahah..loro weteng ku gus..guss
ReplyDeletesumukk.
hehehe lucu mas
ReplyDeletejebul mung ergo tinky winky
ReplyDeleteAna ana bae sampeyan Gus, terapinya cukup berhasil...
ReplyDeletesaya boleh mencobanya gak mas, kalo saya masuk angin..
Eben cepat mari
wong edyan.....dokter ra payu kie...:D
ReplyDelete