Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Tinky Winky: Solusi terapi masuk angin

| Monday, 6 May 2013 |

Sudah beberapa hari ini, bapak saya uring-uringan karena masuk angin, masuk angin edisi kali ini memang boleh dibilang cukup spesial, karena tidak mau sembuh dalam beberapa kerokan, padahal biasanya, dikerok sekali trus ditinggal tidur krukupan seharian, dan esoknya si penyakit sudah keluar. Tapi ternyata kali ini si angin belum juga mau beranjak dari tubuh bapak saya. Padahal sudah dikerok, digempur tolak angin, sampai dihantam senjata andalan: jahe wangi. Segala usaha dan upaya sudah dilakukan, tapi masih tetap belum mampu menaklukkan si angin yang kian nakal. "Apa lek-lek pak'e keno sawan?", tanya saya pada bapak karena heran sudah beberapa hari penyakit masuk anginnya tak kunjung sembuh. "Hus!, Keno sawan gundulmu, wis tuwo koyo mene kok iso keno sawan!" jawab bapak saya enteng (tapi nylekit nang ati).

Masuk angin yang sudah melanda bapak saya sejak 3 hari yang lalu itu praktis membuat bapak saya libur dari pekerjaanya sebagai peraga boneka kostum di salah satu taman rekreasi terkenal di kota Magelang. Akhirnya di hari ke-empat, Bapak nekat pergi kerja.

Di tempat gawean, bapak bukannya mleret karena masuk angin, tapi malah menggila, tak tanggung-tanggung, Bapak saya langsung memilih Kostum boneka Tinky Winky sebagai kostum bonekanya, cukup mengherankan, mengingat kostum tinky winky ini merupakan salah satu kostum yang paling dibenci oleh para peraga boneka kostum, karena selain ketat, lubang sirkulasi boneka ini juga cukup sempit, sehingga pemakainya akan merasa pengap, panas, dan super gerah. Biasanya bapak saya selalu memilih kostum donald bebek atau ipin-ipin yang lebih punya banyak sirkulasi udara dan lagi lebih ringan.

Seharian bekerja, bapak pun pulang. Tapi sesampainya di rumah, saya tak melihat sedikitpun tanda-tanda kalau beliau sedang masuk angin, sayapun bertanya, "wis sehat po pak? mari'ne karo opo?" tanyaku singkat. "Marine karo tinky winky, sumuk!" jawabnya singkat pula. Dan saya pun tergelak penuh tawa.

Ternyata maksud bapak memakai kostum tinky winky itu memang agar beliau gerah dan kepanasan, sehingga mengeluarkan banyak keringat. dengan begitu, justru masuk angin-nya langsung sembuh tanpa harus dijejali obat atau kerokan. Wah, ternyata terapi masuk angin terbaik bagi bapak adalah Tinky Winky.




Sawer blog ini

13 comments :

  1. mas mul mas mul sampean kok ya koyo dipsy yoo ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. walau kaya dipsi, tapi kamu suka kan??? wkwkwk

      Delete
  2. hahaha... iya kalo dilihat2 muka mas mul mirip dipsy... :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, berarti kurang tlaten sampeyan ngliatnya mbak..

      Delete
  3. Mas Mul, bahasa kedokteran masuk angin itu apa ya?

    ReplyDelete
  4. pelajaran yang bisa diambil dari ulasan mas agus ini adalah, sebuah solusi kadang tak serumit yang kita pikirkan, dan lebih seringnya kita temukan setelah kita mentok mencoba berbagai hal...

    ReplyDelete
    Replies
    1. bener sekali... kadang kita sering ndak sadar dengan penyelesaian sebuah masalah yang sebenarnya sangat simpel dan sederhana

      Delete
  5. hahahahaha.. kocak bener artikel sampean.
    "Marine karo tinky winky, sumuk!" hahahahahaha..!!!

    ReplyDelete
  6. ha,hahah..loro weteng ku gus..guss
    sumukk.

    ReplyDelete
  7. Ana ana bae sampeyan Gus, terapinya cukup berhasil...
    saya boleh mencobanya gak mas, kalo saya masuk angin..
    Eben cepat mari

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger