Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Pageblug Kucingisme (Part 2/selesai)

| Thursday, 11 September 2014 |

Ini adalah postingan Pageblug Kucingisme part 2 , untuk lebih memudahkan alur, saya sarankan kepada anda untuk membaca postingan Part 1 terlebih dahulu yang bisa anda baca disini.

***

Beberapa waktu yang lalu, Bunga kembali hamil, jelas saya tak tahu siapa yang menghamili, yang jelas saya berharap, dia yang berbuat adalah kucing jantan yang cakap dan bertanggung jawab. Ok, skip.

Setelah cukup lama berperut buncit, Bunga pun akhirnya melahirkan. Kuartet anak kucing yang lucu berhasil keluar dari rahim sucinya. Empat anak kucing ini begitu menyenangkan hati. Satu berwarna hitam penuh, satu berwarna kembang telon, sedangkan dua sisanya berwarna coklat.


Bunga bersama empat jagoan kecilnya


Seminggu pasca melahirkan, kuartet anak kucing sudah agak besar


Kuartet anak Kucing bersama mbakyunya, Bunga Junior

Punya empat anak kucing yang lucu-lucu memang masa-masa yang menyenangkan, Bunga sudah berkali-kali hamil dan melahirkan, namun setiap kehamilan dan kelahirannya selalu menjadi momen yang layak untuk ditunggu. Tak terkecuali untuk kelahiran empat anaknya kali ini.

Namun rupanya kebahagiaan saya atas kelahiran empat anak bunga yang mungil ini tak bisa saya nikmati penuh. Karena mendadak, si Jane meninggal dunia.

Besar kemungkinan si Jane memang sudah mengidap penyakit serius, karena beberapa waktu sebelum Jane meninggal, perutnya terlihat sangat buncit. Ia juga sering menunjukkan perilaku yang aneh, yaitu selalu menghisap puting susunya sendiri.


Jane yang sudah terbaring kaku

Tentu hal ini cukup membuat saya sedih, terlebih saya menyaksikan sendiri bagaimana detik-detik Jane meregang nyawa. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ia tersengal-sengal nafasnya sesaat sebelum ia meninggal.


Wajah terakhir, semoga tenang di alam sana


Penguburan yang sederhana, tanpa iringan, apalagi tembakan salvo

Belum habis duka saya kehilangan Jane, saya kembali harus menelan pil maha pahit. Kali ini, Bunga yang meninggal, ya Bunga. Kucing betina yang sudah saya pelihara lama, kucing betina kesayangan saya yang sudah memberikan beberapa anak untuk saya. Kucing betina yang selalu saya sayang dan saya manjakan.

Dan lagi-lagi, kepiluan harus meyertai kematiannya, karena saya kembali harus menyaksikan bagaimana si Bunga meregang nyawa.

Paman saya menemukan Bunga dalam keadaan yang sedemikian lemas di dalam rak bajunya. Saking lemasnya bahkan untuk berdiri pun Bunga tak mampu. Dugaan saya, Bunga keracunan. Saya sempat berusaha meminumkan air ion kelapa untuk Bunga sesaat sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya dengan harapan racun yang ada di dalam tubuhnya bisa dinetralisir. Namun apa daya, Bunga akhirnya mati. Ya, Kucing kesayangan saya itu akhirnya mati.


Beberapa saat sebelum Bunga mati. Kondisi lemas parah


Mencoba mencekoki dengan air ion kelapa


Setengah jam sebelum mati, nafasnya berat


Akhirnya benar-benar menghembuskan nafas terakhir


Wajah cerianya hilang seketika setelah menjadi jasad

Saya memakamkan Bunga persis di depan rumah saya. Kebetulan tetangga depan rumah saya juga memakamkan anjing peliharaannya di depan rumahnya, jadi biar pas gitu. Di kiri ada kuburan anjing, di kanan ada kuburan kucing.


Paman saya menggali liang kubur untuk Bunga


Bunga Junior, menyaksikan liang lahat yang dibuat untuk jasad ibunya. Ironis


Terbaring di liang lahat, menghadap kiblat

Kematian Bunga begitu membuat saya terpukul. Betapa tidak, setelah kehilangan Yolanda, Kini saya harus kehilangan Bunga.

Di luar itu, saya juga bingung, karena keempat anak Bunga yang masih kecil masih dalam masa persusuan. Saya bingung setengah mati, bagaimana cara merawat keempat anak kucing kecil nan imut ini.


Empat kuartet bersaudara, kini mereka piatu

Seorang kawan kemudian menyarankan saya untuk memberikan susu kepada keempat anak kucing kecil ini dengan menggunakan pipet atau suntikan.

Namun ternyata bukan hal yang mudah mengurus keempat anak kucing kecil yang masih nyusu ini, betapa tidak, berkali-kali si kucing tidak mau minum susu yang saya berikan, karena setiap kali saya menyuntikkan susu ke mulutnya, selalu saja dimuntahkan kembali. Saya sempat frustrasi.

Kondisi keempat kucing kecil ini pun semakin memburuk, dengan asupan gizi yang teramat kurang, gerakan mereka kemudian mulai lemas, kelincahan mereka sewaktu Bunga masih hidup hilang seketika. Saya mulai khawatir dengan kesehatan mereka.

Dan akhirnya, sesuatu yang sangat saya takutkan pun akhirnya terjadi. Tiga hari setelah Bunga meninggal, tepat di pagi hari, dua anak Bunga pun mati menyusul induknya.


Jasad si coklat dan kembang telon kecil


Menggali kubur untuk dua anak kecil malang ini


Terbaring bersama, dalam satu liang lahat

Dua anak kucing ini pun saya makamkan bersama dalam satu liang lahat.

Kini, anak kucing yang saya miliki hanya tinggal dua, Si Hitam pekat, dan si Coklat.


Dua tersisa, si hitam condromowo, dan si coklat

Namun apa lacur pembaca. Dua anak kucing yang tersisa ini pun akhirnya menyusul saudaranya jua. Si Hitam pekat dan Si Coklat akhirnya meninggal juga, masing-masing berselang sehari, dan dua hari. Duh, benar-benar seperti Pageblug. Saya harus kehilangan enam ekor kucing dalam tempo waktu yang singkat.


Akhirnya mati juga


Penguburan sederhana


Dan si Hitam pun akhirnya menyusul


Sekali lagi, penguburan sederhana

Ah... Nelangsa

Praktis, setelah kematian enam kucing saya itu, kini hanya tinggal Bunga Junior lah, satu-satunya kucing yang saya pelihara.

Jelas saya sedih, namun mau bagaimana lagi, lha wong sudah terjadi, toh, mau disesali juga keenam kucing saya itu ndak bakalan hidup lagi. Jadi, saya pasrah saja, dan fokus untuk mengurus Bunga Junior, agar bisa tumbuh dan berkembang menjadi kucing dewasa yang baik, ganas, trengginas, dan mampu menjaga diri. Syukur-syukur kalau sampai bisa hamil dari hasil hubungan dengan kucing jantan yang cakap dan bertanggung jawab.

Alhamdulillah, Bunga Junior ini begitu lulut sama saya. Boleh percaya boleh ndak, Setiap kali saya dari kamar dan turun ke bawah untuk ke toilet untuk kencing, si Bunga Junior ini selalu ikut dan menunggui saya di depan pintu toilet. So sweet sekali bukan?. Tanda kepatuhan dan kesetiaan yang cukup tulus bagi saya. Semoga bisa menjadi Hachiko-nya kucing.

Baiklah Bunga Junior... Mari kita tatap hari esok.


In agusmulyadi.web.id, i trust


Berat sekali berpaling darimu, tapi kau memaksaku untuk melakukan itu


Kini ku kembali padamu


Indahnya saat berada dalam dekapanmu, Mas Agus


Mental Rembol, tidur bisa dimana saja, termasuk di kantong Torabika


Makan dulu bero, biar kuat, sehat, dan tabah dalam menghadapi demokrasi


Lebar ngupil, jilat sithik ah


Sleep Under the books, and Dream under knowledges




Sawer blog ini

40 comments :

  1. Mbrebesmili baca ceritanya.. Benar-benar kucing yg kompak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kompak'e kuwi lho sing marai aku mbrebes mili... :(

      Delete
    2. Mas, biasa anak kucng yang rentan penyakit itu, hasil hubungan sedarah/ masih satu kerabat. klo bisa kawinin deh ame kucing tetangga. cius, ini ndak boong

      Delete
  2. Alurnya udah kayak film Fast n Furious 5 & 6 Mas..

    Ada part III ga ???

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah ndak ada lagi mas, ini part penghabisan....

      Delete
  3. weit...."ucing betina kesayangan saya yang sudah memberikan beberapa anak untuk saya" tenan ki?

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, mbok ya jangan terlalu leterlek tho mas.. kolo-kolo main diksi tho... hehehe

      Delete
  4. saya juga punya pengalaman persis kayak mas agus, kucing betina saya baru melahirkan & sebulan kemudian mati mendadak.

    4 anak2 kucing yang ditinggal mati induknya itu saya kasih makan whiskas cornet karena dikasih susu pake puppet ga mau & hasilnya sampe sekarang makannya rakus banget alhamdulillah sehat walafiat sampe sekarang udah 5 bulan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, ndilalah saya kok ya ndak kepikiran buat beli Whiskas yo mbak... duuuh

      Delete
  5. Nyimak dari part 1 kang Agus, :)

    ReplyDelete
  6. wah nelangsa tenan uripmu gus..:-D

    ReplyDelete
  7. Nelongso, Gus. Lha, mereka mati kok kompak dalam waktu yang tidak terlalu lama, ya. Prakiraan saya mungkin kemakan racun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyo je mas, ndilalah kok yo mung let sedilit..

      Delete
  8. Ojo-ojo keracunan kopi gus, bunga..

    ReplyDelete
  9. nelongso gos delok nasibpe kucingmu, re bedo adoh karo kucingku disek :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kucinge sampeyan yo mati urut-urutan juga mas?

      Delete
    2. iyo gus, tapi induke gak mati, ono kelainan ngunu 4 mati kabeh

      Delete
  10. Sedih bacanya mas Agus :( moga2 bunga junior sehat terus dan berketurunan yg banyak. Btw foto mas Agus bersama bunga junior, terlihat sgar, lebih manusiawi lah

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau sedang bersama makhluk betina, saya bawaannya memang selalu ingin tampil prima mbak....

      Delete
  11. tulisane kok yo runtut banget mas sak gambar-gambare jan mantep tenan saya banyak belajar dari artikel-artikelmu ..monggo mampir mas di blogku soale belum ada yang mampir he he ...di http;//priyono-energize.blogspot.com/

    ReplyDelete
  12. Saya orang yg sensi masalah kucing mas..(hater). Klo ditanya "hewan apa yg paling tidak kamu sukai"
    1. Kucing
    2. Anak kucing
    3. Mbokne kucing
    4. Bapakne kucing

    ReplyDelete
  13. Wah, mas nguburnya kebalik. Kalau hewan nguburnya miring ke sisi kiri. Kepalanya di sebelah selatan, ekor di sebelah utara. Tuntunannya seperti itu mas Agus. FYI

    ReplyDelete
  14. horor bacanya banyak gambar2 yg bikin ga tega. Tulisannya menguras emosi banget

    ReplyDelete
  15. duh Gus, marai mbrebes mili, kakean foto sing mengusik stabilitas emosi neng postingan iki

    ReplyDelete
  16. Duhh, bener2 sedih mas Agus kalau kehilangan kucing kesayangan..
    Sy juga pernah mengalaminya :'(

    ReplyDelete
  17. Aku baca ini sambil nangis dikelas loh, Mas. Pas pulang kerumah dan langsung peluk kucing tercinta, itu Bunga kasian tatapan matanya. Kucing itu sahabat yang setia :')

    ReplyDelete
  18. mending jgn dibiarin keluar kucingnya, biasanya kalo ga diracun, pasti babak belur gara2 berantem sm kucing kampung yg liar...

    ReplyDelete
  19. Bagus banget mas gusmul..sy jg pernah punya si manis yg setia nunggu sy sekolah..meninggal kecebur sumur..sy jg pernah merasakan sedihnya ditinggal banyak kucing pas melihara anak kucing yg dtinggalin emaknya d plafon rumah dkt exhauser.. Sy ambil biar g keblender..eh...malah qodarullah mati ada 4 anak kucing...

    ReplyDelete
  20. mbaca postingan ini mbikin aku shock dan sedih :(

    yang seri 1 nyenengke karena akhirnya gusmul punya 6 kucing tapi njuk di seri pamungkase kenapa pada nnglimpang gitu hikss..kayanya kucinge kena virus mas mbaca gejalane mungkin panleukopenia makanya langsung nular ke semuanya apalagi si kuartet yang masih kecil

    syukurlah si bunga junior masih slamet waras wiris ;D

    ReplyDelete
  21. Sebaik nya kucing jngn dikasih makan nasi..Krn nasi bukan makanan utk kucing..pencernaan kucing ga sanggup utk mencerna karbohidrat.. dan kalo mau diberi susu, ksh susu yg non laktosa.. utk susu kucing ada di petshop..Tp agak mahal..klo mau lbh hemat, bs ksh susu merk SGM LLM bin laktosa..semoga membantu..

    ReplyDelete
  22. Ihh, nggilani temen gus. Ngeri aku...

    ReplyDelete
  23. Aku dadi sedih gus..kucingku ya mati gara2 diracun orang tak dikenal :(

    ReplyDelete
  24. Masa kucing dikasih nasi -_-

    Kasian kucing² nya, mas nya kayanya cuma bisa kasih makan dan nguburin. Kenapa ga dibawa ke dokter hewan coba kalo udah ada gejala aneh, ini malah ngikutin nasib.

    Saya jadi sangat emosi bacanya. Andai kucing² itu saya yg ngurus ��

    ReplyDelete
  25. Wah mas saya takut ni .. Ada kucing datang kerumah dia jga sering menghisap puting nya sendiri ..

    ReplyDelete
  26. Mungkin kucingnya Mas kena virus. Makanya jadi mati semua. Sementara Bunga junior dalam kondisi yg fit makanya ga kena.
    btw, karena sayang banget ama kucing, coba lebih lengkap aja mas, perawatannya. Misalnya divaksin, makan makanan khusus kucing, dan mungkin steril. Biar ga hamil melulu.
    Tapi ya, itu terjadi udah 2 tahun lalu ya. Mungkin sekarang udah lengkap kali ya, Mas.

    ReplyDelete
  27. Mungkin kucingnya Mas kena virus. Makanya jadi mati semua. Sementara Bunga junior dalam kondisi yg fit makanya ga kena.
    btw, karena sayang banget ama kucing, coba lebih lengkap aja mas, perawatannya. Misalnya divaksin, makan makanan khusus kucing, dan mungkin steril. Biar ga hamil melulu.
    Tapi ya, itu terjadi udah 2 tahun lalu ya. Mungkin sekarang udah lengkap kali ya, Mas.

    ReplyDelete
  28. Semoga Bunga Junior sehat wal afiat dan bisa punya anak sebagai penerus trah Bunga Senior. Amin.

    ReplyDelete
  29. Ceritanya sama kaya ane gam
    Ane punya induk kucing liar terus lama2 numpang lahirin dimari
    Dia meninggal karna keracunan, ane sedih bgt sampe nangis seminggu berduka :"(
    Dan skrg anaknya dulu ceria kini udh engga lagi pas ane kasih makan yg agak elit (?) Mereka ceria lgi
    Karna gizinya udh tercukupi ane ga mau nyesel lgi kaya yg induknya meninggal karna ane lalai :(
    Skrg alhamdulillah 4 anaknya sehat :D
    Ceritamu sama ky ane gan

    ReplyDelete
  30. Klo anak kucing diberi susu bayi, jgn susu dewasa,

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger