Ponsel saya berdering agak keras, rupanya ada panggilan video call wasap yang masuk, tentu saja dari dia yang terkasih.
Saya menerimanya dengan wajah sumringah, sedikit memastikan tampang saya tidak berantakan sebelum berhadapan dengan wajahnya di ujung jauh sana. Kami memang terbiasa ber-video call jika satu dari kami berada di luar kota.
Kami ngobrol agak lama, walaupun sepanjang obrolan, yang kami bicarakan hanya basa-basi semata. Bahkan sesekali kami diam dan sama sekali tak bicara. Hanya saling menatap satu sama lain sambil senyam-senyum sendiri. Toh itu sudah cukup menyenangkan bagi kami.
Hingga kemudian, setelah lima belas menit berlalu, panggilan video call kami tiba-tiba berhenti.
Ia lantas mengirimkan pesan text di wasap.
“Mas, maaf, kuotaku mau habis, gantian mas yang nelpon video call, ya?”
Saya langsung diam. Semacam gabungan antara dongkol dan geli.
Saya hanya membatin: perempuan ini goblok apa gimana, sih? Lha ini kan video call wasap, yang nelpon sama yang ditelpon kan sama-sama kesedot kuotanya.
Duh Gustiiii, padahal selama ini saya membangga-banggakan dia oleh sebab kecerdasan dan kekritisannya.
Ah, tapi ya mau bagaimana lagi, namanya juga cinta.
Sumpah aku ngakak baca ini. ��
ReplyDeletePadahal aku malah mangkel...
Deletemantak mas buku, jomblo tapi hafal pancasila,, dari judulnya udah kebayang isi bukunnya n kualitasnya ni
ReplyDeleteWah, padal judulnya blas nggak ada hubungannya sama isinya lho... hahaha
Deletepiye mas piye mas :D
ReplyDeleteUnik kakak tulisannya hhee.
ReplyDeleteTulisane penak di woco mase... mantap hehe....
ReplyDeletenek ra penak yo goyangke... hahaha
DeleteDuh...
ReplyDeleteHahaha Koplak :D
ReplyDeleteHahahakk
ReplyDeleteaku kudu nangis,..
ReplyDeletewkwk sungguh sangat di sayangkan yah mas agus
ReplyDeleteHahaha lucu Mas. kadang dalam suatu hubungan percintaan, ada hal-hal konyol didalamnya hahaha.
ReplyDelete