Waktu kecil dulu (lebih tepatnya, masa pemilu 99), saya punya dua partai idola, PAN dan PKB. Bukan alasan politis yang mendasari saya mengapa saya memilih dua partai tersebut sebagai partai idola, melainkan karena alasan kerapihan dalam setiap pawai kampanye-nya. Seingat saya, dua partai itulah yang saya lihat selalu kompak dan rapi dalam setiap pawai kampanye-nya. PAN misalnya, dalam setiap pawai kampanye-nya, para simpatisan-nya hampir selalu mengenakan seragam laskar yang sama, lengkap dengan bendera biru kecil nan rapi, dan hampir semuanya memakai kaos tangan putih. Sangat nikmat dan sedap untuk dilihat, seolah-olah mereka memang sudah dikoordinir sedemikian rapi oleh pemimpin pawai.
Tak jauh beda dengan PAN, PKB juga mampu menunjukkan kerapihan dan kekompakan yang luar biasa saat pawai kampanye. Saya malah lebih kagum dengan PKB, karena dulu mampu membawa corak warna lain selain hijau (yang merupakan warna identitas partai) dalam setiap pawai-nya. Sesekali saya pernah melihat pawai PKB dengan atribut warna orange, sesekali pula saya pernah melihat pawai PKB dengan atribut warna ungu, bahkan saya juga pernah melihat pawai PKB dengan menggunakan atribut bercorak warna kuning, yang saat itu justru merupakan trademark paten untuk Partai Golkar. Rasa-rasanya semua warna bisa dijadikan sebagai warna atribut pawai oleh PKB.
Hal yang sangat berlawanan justru ditunjukkan oleh PDI. Dulu PDI dikenal sebagai partai dengan pawai kampanye paling tidak rapi. Hal ini mungkin karena saking banyaknya simpatisan PDI, sehingga jarang ada koordinir pawai, yang kemudian berakibat pada ketidakteraturan saat pawai kampanye. Pokoknya kalau yang pawai PDI, pasti jalanan riuh ramai persis seperti mau tawuran, karena peserta pawainya yang sangat banyak, namun tidak teratur serta tidak mengenakan seragam yang sama, pokoknya asal merah dan ada gambar bantengnya.
Kalau untuk sekarang, rasanya saya tidak pernah menemukan pawai partai yang serapi dan sekompak PAN dan PKB di masa dulu, karena sekarang jumlah massa lebih dipentingkan ketimbang kerapihan dan kekompakan saat pawai kampanye partai. Paling hanya PPP dengan laskar GPK-nya yang masih setia menganut azas kekompakan dan kerapihan dalam pawai, yah, itupun masih tetap tidak serapi dan sekompak dulu.
Tapi bukankah sekarang yang namanya pawai kampanye sudah banyak modelnya, sudah bukan hanya per partai, tapi juga per caleg. Jadi tentu saja sebenarnya ada banyak peluang untuk menciptakan pawai kampanye yang kompak dan rapi serta nyaman untuk dilihat. Yah, semuanya kembali kepada masing-masing simpatisan (dan dana dari si Caleg juga tentunya). Yah, semoga di masa mendatang, akan banyak pawai-pawai ala PAN dan PKB yang mengusung konsep kerapihan dan kekompakan. Semoga saja ada, semoga...
Saya Rindu Pawai Partai (dan caleg) nan Rapi.. Ret tet tet....Brum brum... #suara bleyer sepeda motor penuh irama khas pawai
Walah, njup kelingan mongso biyen gus... seh jaman-jaman'e seneng ndelok kampanye, nek saiki malah sebah, wong knalpot'e brisik...
ReplyDeleteAgus Hajianto : cah cilik saiki yo ngono kok gus, saiki seneng, sesuk nek wis mangsane yo podo sebah'e
ReplyDeleteHa njuk kelingan jaman nom-noman. Numpak king bleyer-bleyeran karo ngangkut gendero kuning....
ReplyDeleteMuh Nahdhi Ahsan : wah berarti sampeyan melune Golkar ki.. Candimulyo basis'e golkar po kang? opo sampeyan mung melu2?
ReplyDeleteHa nek aku yo biyen isih cilik... Durung ngerti opo sing didukung. DIajak mangkat tanggane yo teko mangkat. Hahaha...
ReplyDeleteSing penting mbleyer...
DeleteSeng pawai kampanyena rapi saiki yo mong partai GolPut. wkwk
ReplyDeleteRapi, wong njuk ra ono sing melu, hehehe
Deletenek dipikir2 kampanye kui rugii besar,...mung dukung wong sing ra ngerti karo wong cilik,awak dewe kapusan,mending golput wae,kabeh politik kotor anane!
ReplyDelete