Gus, Saya tahu, panggilan Gus itu aslinya diperuntukkan bagi putera kyai yang belum pantas disebut kyai. Tapi Njenengan yang sudah jauh melebihi batas kepantasan pun tetap saja penginnya dipanggil dengan Gus, bukan Kyai. Andap asor seperti itu gus yang ingin kami lihat pada sosok wakil-wakil kami di Senayan sana. Sayang ya Gus, pejabat-pejabat sekarang pada ndak mau Andap Asor, Maunya Ngasorake.
Gus, Saya kangen dengan "Gitu aja kok repot"-mu.
Gus, ternyata benar kata Bang Rhoma, "Kalau sudah tiada baru terasa"
kowe rapopo gus ? kok agak aneh postingan yg ini.. ane gak faham :v
ReplyDeletelagi galau ya gus?
ReplyDeletelagi kangen sosok kayak gus dur di negeri ini mas agus itu :D
ReplyDeletelho, wakil rakyat di senayan kan lak dibilang Gurdur kayak anak TK
ReplyDeleteWah, gak lucu gus.
ReplyDelete:hammer
nggregel, Gus!
ReplyDelete