Selesai kerja sore ini, seperti biasanya, saya pulang ke rumah berjalan kaki, maklum, saya ini seorang PK sejati (PK=Pejalan Kaki, Bukan Penjahat Kelamin, dan lagipula, tak ada kelamin yang jahat, yang jahat itu Pengelola-nya). Dalam perjalanan, persis di depan sebuah toko, saya lihat sebuah motor terparkir rapi. Saya lihat kanan kiri, persis kaya maling, Kelihatannya si pemilik sedang masuk toko, Ah, cocok!. Si Motor pun berhasil saya potret.
Begini nih penampakannya (yang ndak kuat, silahkan lambaikan tangan ke monitor dan ucapkan "Bento Bento Bento").
Rasa-rasanya saya tak perlu menjelaskan panjang lebar tentang deskripsi penampakan gambar motor di atas. Sebuah motor dari pabrikan Suzuki, dengan merk Satria F 150. Salah satu jenis Motor yang konon mampu membuat omset dukun pelet turun drastis. #IYNWIM
Weits, tapi bukan motornya secara keseluruhan yang akan saya ulas di postingan ini, melainkan lebih pada bagian Stang-nya. Jika anda lihat, Stang Motor ini nampak aneh, ya, kedua stangnya dibuat sejajar, tentu sangat berbeda dengan posisi stang Satria F standar pabrik yang dikeluarkan oleh Suzuki.
Aneh memang, kok ya bisa-bisanya itu si empunya motor memodif stang-nya menjadi sejajar seperti itu. Saya sendiri memang ndak punya motor Satria F, tapi seandainya saya punya, saya ndak bakal modif stang seperti itu. Kenapa? Karena bentuk stang sejajar seperti ini ternyata membahayakan.
Seorang tetangga saya yang kebetulan seorang Polisi Lalu Lintas pernah menjelaskan sama saya, bahwasanya posisi stang modif yang dibuat sejajar itu membuat sudut gerakan stang motor saat belok menjadi terlalu sempit, sehingga kadang belokan yang dihasilkan terlalu tajam dan sering membuat kecelakaan. Lantas, mengapa pula banyak pemilik motor sejenis yang memodif stang motornya sejajar seperti gambar di atas?
Saya coba untuk menanyakan pada salah seorang kawan saya yang kebetulan juga punya motor Satria dengan bentuk stang sejajar. Saat saya tanya apa alasan dia memodif stang motornya, jawabannya simpel, "Biar lebih keren dan gaya". Oalah Gusti.
Selain itu, dia juga mengakui, bahwa dengan stang sejajar, sebenarnya dia sangat tidak nyaman mengendarai motornya. Namun apa lacur, Predikat Gaya mengalahkan segalanya, termasuk kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Padahal kalau dalam kaca mata saya, motor yang stang-nya dimodif sejajar seperti itu bukannya nampak keren dan gaya, tapi justru nampak kampungan dan Ndeso. Bentuk stang-nya malah jadi seperti pegangan Gerobak Mie Ayam. Ya Tho? Atau jangan-jangan motor seperti ini kalau tanki-nya dibuka, isinya bukan bensin, tapi Kuah.. wkwkwk... Jadi mbayangin, kalau motor kaya gini sedang dipake balapan, trus di tengah track ada yang nyegat sambil bilang "Kang, Mi ayam telu, sing siji ra nggo saos".. Modar ora kuwi?.
Yah, Tapi apa daya saya, motor motor mereka, saya ndak berhak melarang. Saya hanya bisa mencibir saja.
Padahal saya yakin, bentuk motor keluaran standar pabrik itu sudah didesain sedemikian rupa dan seaman mungkin oleh pabrikannya. Jadi ndak usah dirubah-rubah lagi kalau cuman demi alasan gaya.
Dan lagipula, keren atau tidaknya motor itu menurut saya tergantung fungsinya, bukan modelnya, contohnya seperti motor dibawah ini nih
Hhh, Namun tetap saja, hingga saat ini pun, saya masih heran, kenapa ya masih banyak orang yang memodif motornya ndak sesuai standar pabrik karena alasan agar dibilang gaya dan keren. Kalau cuma sekedar modifan penambahan dan appereance sih ndak apa, tapi kalau sampai merubah part dan bentuk di luar standar pabrik, kan malah jadi susah. Misalnya ukuran ban yang dibuat kecil, atau bodi motor yang dibuat ceper (yang kalau lewat polisi tidur harus sampai diangkat-angkat persis kaya gerobak celeng). Kan yang susah ya sampeyan-sampeyan sendiri, ya Toh?
Modifan seperti itu kok terasa Lebay ya bagi saya. Bagaimana menurut anda? Silahkan tuliskan komentar anda.
NB : Ini cuma opini pribadi saya. Opini anda mungkin berbeda
Wahaha, Gerobak Mie Ayam... bener gus, emang mirip... :))
ReplyDeleteWah setiap baca postingan mz agus bikin ngakak guling2.....bisa wat ngilangin streeezzz......setelah kerja seharian.....q tunggu episode berikut nya.
ReplyDeleteMoco tulisanmu mesti marai ngakak :))
ReplyDeleteMatursuwun atas apresiasinya.. Eh, BTW ini kenapa 3 orang komentator pertama kok Anonim semua sih..
DeleteWelha, konangan gus, kuwi mesti tokone nggon Bu Parti tho... njuk Satria-ne nggon Sales'e Rokok..hehehe
ReplyDeletewew... abang tukang bubur ayam bawa Moge, harga buburnya berapa yach? :D
ReplyDeleteHarga bubur tergantung cc motornya... hehehe
Deletekeren gus,kenapa kamu tak jd wartawan saja?
ReplyDeleteWartawan banyak tuntutannnya mas.. hahaha
ReplyDeleteBener kang, kalau dibuat kontes modifikasi aja sih gpp tapi kalo dipake di jalan raya membahayakan to..
ReplyDeleteNamanya juga Alay yag sedang dalam masa bertumbuh
DeleteEmang ndeso tenan ya Gus.. koncomu kok gak mbok kandani Gus, ndak marai nulari liya2ne lho!
ReplyDeleteRikuh Dab... wkwkwk
DeleteRak percuma se hotel karo kowe Gus..jan ngakak moco tulisanmu.
ReplyDeleteBtw kui kan iso dipluntir stang satriane Gus. Mungkin wonge ngerti kowe ben diliput ndik blogmu :D
Hoo sih kang, ono beberapa sih dimodif ben iso dipluntir, tapi nek sing kuwi ketoke ra iso #pembelaanRamutu, wkwkwkwk
DeleteStang sejajar kuwi, nek parkir ben ringkes mas :)
ReplyDeleteemang wis dadi sifat asline wong endonesa kuwi keminter, motor gaweanne designer wis dipikir tenanan kok yo ijik kurang trimo :D
ReplyDeletepaling seneb kalo ketemu vespa ceper n dikasih kereta tambahan, trus dicentheli ember pecah, ceret borot, dll... jian, persis kaya' kere mlaku. lha yen ning dalan gedhe keplindhes tronton, njuk piye jal? pak pulisi kok yo ora bertindak
ReplyDeletekeknya sih ya biar supaya keplindhes tronton tadi. ;)
Delete#hassuk
ReplyDeleteUapik tenan mas agus postingane.. tak enteni postingan sing liyone..
ReplyDeleteDuh... po ra pegel yoh tangane nek stange sejajar
ReplyDeleteNek pas ning dalan kan yo ora digagas wong, paling digagase mung pas mandeg, pas mangkat, pas tekan.
Aq tuku mie ayame mas...karo gerobage rak popo...
ReplyDeleteTambahin lagi satu mas. Yang knalpot motornya dimodip ampe berisik banget. Hih. Itu ngganggu tenan. --"
ReplyDeletegus, komentar saya ralat penulisan merubah, dirubah-rubah kuwi salah gus, harusnya mengubah/diubah-ubah ... hehehe... sepuntene gus...
ReplyDeleteSalam kenal mas agus lumayan sambil nunggu banjir surut ketawa2 baca blognya mas agus. Metal mas
ReplyDeleteaku seneng tenan moco postngan mu mas,,,,marai guyu pool..nganti keselak le ku madyang...lucu polll...
ReplyDeletewes ra iso komen meneh ne alesane modif ki mung "ben gaya/gaul/keren."
ReplyDeletepdhal ne' mung mbebayani awake dewe mending, lha iki seringe yo mbebayani pengguna jalan liyane :(
mesakke bapake sing ngreditke motor..
Motornya bagus juga itu dipakai untuk jualan yang penting dari motor tersebut bisa jualan dan menghasilkan
ReplyDeletedemi dianggap keren mas apapun dilakukan
ReplyDeleteorang geol itu mas
ReplyDeleteNjuk aku di wasuli "montor2e sopo?! Ora melu nukokke menengo wae!!" Pengen rasane nggajul cangkem'e sayang anek'e uwong
ReplyDeletekoyo gerobak es dawet kang agus... hahahaha
ReplyDeleteasuuuu, gerobak mi ayam :D
ReplyDeletebener banget mas agus! persis banget karo grobak miayam!
ternyata banyak ya diluaran sana, kirain disini aja :)
ReplyDeletedi daerahku, yamaha byson buat siomay mas hehehe
keren artikelnya mas
Meskipun tulisan lama masih enak dan nyambung dibaca, Motor Suzuki Satria F 150 memang keren ketika dimodif akan tetapi modifikas di atas terlihat lebay bingits !
ReplyDeleteBiasa lah Gus, biasanya yg modif seperti itu Remaja tanggung yang lagi butuh pengakuan!
ReplyDelete