Namanya Desi, lengkapnya Desi Priharyono, siswa kelas 1 SMK N 2 Yogyakarta, setiap hari bersepeda kronjot dari Sleman ke sekolahnya di Jetis kodya sambil berjualan slondok, sejenis krupuk klanting berbentuk gelang yang digoreng gepeng. Desi telah melakukan kegiatan ini sedari SD kelas 3. Dia memilih melakukannya bukan semata-mata untuk mencukupi hidup, namun juga untuk belajar mandiri. Desi merasa bangga tak tak sedikitpun malu. Pemuda yang beralamat di Toino Pandowoharjo Sleman ini menyandang status piatu, ibundanya meninggal dunia saat melahirkan adik tercinta.
Bagi banyak gadis, mungkin sosok remaja dengan sepeda berkronjot isi slondok ini sama sekali tak menarik, tapi bagi saya dan segenap orang lain yang memuliakan ikhtiar, maka sosok Desi ini jauh lebih menarik dan mulia ketimbang para remaja yang hanya bisa gagah-gagahan pamer motor atau gadget hasil nodong orang tua.
Melalui postingan ini, saya ingin memberikan penghormatan tertinggi kepada sosok Desi. Semoga penjenengan senantiasa diberikan keberkahan, kecerdasan pikir, dan ketajaman akhlak.
Gambar oleh : Yoan Vallone dan FP Kota Jogja
Inspiratif kas, mugo2 deknen suk gedhe dadi wong sukses sing iso tetep urip sederhana.
ReplyDeletepatut di contoh mas..
ReplyDeleteAnak muda harapan bangsa nih,
ReplyDeleteBtw namanya Koq kayak cewek, Mas Desi..??
Iya mbak, memang panggilannya begitu
DeleteSemoga tetap membumi dan bisa jadi contoh buat anak2 muda lainnya...
ReplyDeleteiya mbak, semoga ada banyak dini-dini lain yang bisa dijadikan inspirasi
DeleteIni pemuda apa pemudi?
ReplyDeleteluar biasa anak muda ini
ReplyDeletesemoga kau bisa sukses anak muda
Aamiin mas....
DeleteInspiratif mas..salam kenal...
ReplyDeletesungguh pemuda yg luar biasa :)
ReplyDeletemas boleh ijin share di kaskus gak?
Monggo mas, dengan senang hati
DeleteSalut !
ReplyDeletesing ngene iki sing mestine masuk tipi.. dadi inspirasi, entuk beasiswa..
ReplyDeleteora malah sing geal geol ra jelas po meneh ngetop krn adegan mesum ...
Salut buat Mas Desi, semoga usahamu membawa berkah mas..
Salut jg buat Kang Agus yg jeli pd hal semacam ini :)
Btw, ne desi ki wedok mesti wes dilamar iki.. hayo ngaku gus.. :D
Pokoke bocah sing koyo mene sing oleh hak sukses lebih besar....
DeleteNyoba' diser nang konco2 wartawan di daerah situ. mungkin ada yang tertarik untuk berita inspirasi....
ReplyDeleteTurut berdoa atas keberhasilan masa depannya. Semoga tetap tekun dan rendah hati.
ReplyDeleteAamiin yo mbak,,,
DeleteMas agus mulyadi, bisa minta tolong kirimin alamat lengkap anak tsb (desi) ke nomer saya: 08174116422, makasi.
ReplyDeletesudah saya kirim mas anomymous...
Deletemas agus situ pas SMA apa SMP jualan apa mas , kayak mas desi juga ndak ..
ReplyDeleteSitu @L4Y, tooowww? Nanya kayak gitu karena kesindir masih suka pamer motor dan gadget hasil nodong ortu, tooooww..? Semoga kisah ini jadi cerminan ya...
Deleteorang kaku ga ada selera humor HA HA HA HA HA HA .. KASIAN SEKALI KAW NAK .. SEMUA DI ANGGAP SERIUS KWKWKWKWW
DeleteDASAR KAKU HAHA
sangat menginspirasi kang... salam dari magelang
ReplyDeletet.o.p tenan
ReplyDeleteAmazing.... Nice stories
ReplyDeleteHebat, calon peminpin masa depan. Smoga Allah memberkati.
ReplyDeleteAngkat topi buat Desi, luar biasa!
ReplyDeletenamanya DESI PRIHARYONO.
ReplyDeleteIbunya meninggal ketika melahirkan ADIKnya bukan dia, piye to mas agus ki infone ra akurat.
Saat ini dia tinggal dengan bapak dan adiknya di dusun toino kel. pendowoharjo denggung sleman yogyakarta.
Saluttt to desi.
Walah, maaf... berarti saya dapat infonya kurang lengkap.. matursuwun atas info-nya
DeleteRespect buat mas desi, mentalnya sungguh militan....mungkin saya gak mampu seperti beliau....
ReplyDeleteInspiratif mas, ijin share yaa... Suwun.
ReplyDeleteJadi ingat dulu, agar bisa sekolah plus beli buku musti jadi tukang parkir dan jualan sdsb plus jualan sayur dipasar tiap "parak esuk"
ReplyDeletesalut buat mas desi,,,
ReplyDeletehebat pokok'e. semoga masih banyak desi2 yang lain (dlm hal semangat dan perjuangannya) ada di indonesia. dan bisa jadi pemimpin negeri.
buat mas agus makasih udah share ceritanya.........
"Pemuda yang beralamat di Toino Pandowoharjo Sleman ini terlahir piatu, ibundanya meninggal dunia saat melahirkan adik tercinta." <-- btw ini emang rada aneh apa saya yang salah memahami ya ._.
ReplyDeleteitu saya yang salah mas, soalnya sebelumnya saya tulis ibunya meninggal karena melahirkan mas Desi ini, ternyata dapet info dari tetangganya , kalo ibunya ternyata meninggal karena melahirkan adiknya.... btw, sampeyan teliti juga... Matursuwun
Deletesalut buat mas desi...lanjutkan perjuanganmu...semoga hari-harimu dipenuhi keberkahan....amin
ReplyDeletesetuju aku le, karo penghormatanmu nggo mas desi.
ReplyDeletetop mas desi!
aja cilik atimu
Mas Dab duwe nomere karo alamate Desi? Mbok aku dikirimi ning DM twitterku ya @romanadmiral po ning emailku robinmanggala@gmail.com ben iso tak liput.Nuwun
ReplyDeleteBig Up, Desi! Penghormatan setinggi-tingginya untuk Anda. Tetaplah membumikan hati dengan melangitkan pikir dan budi. Suwun Mas Agus buat sharenya.
ReplyDeletePerjuangan tenan kui mas, ngelmu nganggo kasil keringete dewe.
ReplyDeleteMenginspirasi sekali Mas.e. Biar pemuda pemudi sekalian nggak menyombongkan diri lantaran memiliki motor yang bukan hasil jeri payah mereka. Tersentil rasanya :')
ReplyDelete