Sebagai makhluk yang haus akan kasih sayang dan informasi teraktual, Saya suka sekali melihat acara siaran berita yang dipandu oleh anchor atau presenter berwajah manis. Bagi saya, baik atau buruk sebuah berita, asalkan dibawakan oleh presenter yang manis, maka berita tersebut akan tetap nikmat dan renyah untuk dinikmati. Dan saya yakin, anda (pria) pasti sependapat dengan saya.
Saya bahkan sampai punya news anchor idola, setidaknya ada 3 news anchor yang mana saya menahbiskan diri menjadi fans mereka. Ada Fifi Aleyda Yahya dari Metro TV, Grace Natalie dari Tv One, dan Tasya Syarief dari RCTI. Yang saya sebut terakhir adalah yang paling saya idolai. Ah, berita dan Wanita memang perpaduan yang pas.
Maka, jangan heran jika saya selalu berusaha menyempatkan diri untuk tidak mengganti channel saat ada siaran berita di televisi yang dipandu oleh news anchor wanita, baik itu siaran berita penuh, maupun siaran berita kilat yang sering tayang di waktu pergantian jam seperti Headline News-nya Metro TV atau Sekilas Info-nya RCTI.
Dari keseringan saya menonton acara berita, saya pun merasa punya chemistri khusus dengan acara siaran berita. Saya kemudian iseng mencoba mengamati dan mengumpulkan aneka kalimat klise yang sering sekali menjadi materi narasi berita di seantero stasiun TV. #WatonSelo
Nah, berikut ini adalah hasil pengamatan goblok saya:
Hingga saat ini, Pihak kepolisian masih berusaha mendalami motif kasus ini.
Ini kalimat berita klise yang sering disebut dalam berita kasus kejahatan. Biasanya kasus yang masih baru, karena kalau kasusnya sudah lama, kalimat ini malah seakan memperlihatkan lambatnya penanganan kepolisian.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran ini, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Sumpah, ini kalimat pokok yang selalu (atau malah harus) ada dalam materi berita kebakaran, seakan-akan sudah menjadi protap atau template berita kebakaran. Seandainyapun berbeda, mungkin hanya masalah nilai taksir kerugiannya saja.
Arus lalu lintas dari Jalan xxx ke arah jalan xxx terpantau lancar.
Kalau yang ini berita tentang kondisi arus lalu lintas di suatu daerah. Biasanya banyak tayang saat momen arus mudik atau masa liburan. Pilihan arus jalannya pun sebenarnya hanya 3: "Lengang", "Terpantai Lancar", atau "Padat Merayap". Huh. Sangat membosankan. Kabar baiknya, berita ini sering kali dipandu oleh para polwan MTNC yang terkenal akan kecantikan dan kesintalannya. Jadi, masih cukup renyah untuk dinikmati.
Kini polisi sudah menahan beberapa orang yang diduga menjadi provokator.
Berita kerusuhan (terutama menyangkut demonstran) rasa-rasanya belum lengkap kalau belum ada kalimat klise ini. Bukannya kenapa-kenapa, tapi memang kalimat ini seakan harus ada agar Para polisi terlihat lebih kerja. Walaupun sejatinya, saya kadang masih kurang yakin kalau yang ditangkap memang benar-benar yang dianggap sebagai provokator.
Hingga kini polisi masih berjaga di sekitar lokasi terjadinya kerusuhan untuk mengantisipasi adanya serangan susulan.
Hampir sama seperti yang diatas, hanya saja untuk kalimat yang satu ini, biasanya muncul pada berita kerusuhan yang melibatkan dua pihak atau kelompok yang saling bertikai. Biasanya sih kelompok preman, kelompok warga, atau kelompok siswa tawuran.
Akibat kecelakaan ini, jalur xxx mengalami kemacetan yang cukup parah.
Kalau ada berita tentang kecelakaan yang terjadi di ruas jalan yang padat, terutama jalan arteri, maka kalimat ini sudah barang tentu akan menghiasi narasi beritanya. Pemandangan yang nampak di layar saat kalimat ini dibacakan biasanya berupa satu dua Petugas polisi dan warga sedang berusaha membantu melancarkan arus lalu lintas. Ah, pokoknya klise lah.
Ehmm, apa lagi ya, ah, mungkin itu dulu kalimat-kalimat reportase klise yang bisa saya runut, Barangkali sampeyan para pembaca punya kalimat klise versi anda sendiri, Bisa kali di share di kotak komentar, nanti biar saya cantumkan disini. Monggo untuk para pecinta siaran berita, Saya tunggu lho ya..
Postingan Ra mutu yo luweh, sing penting Asolole
mungkin mas agus bisa bersanding dalam membawakan berita , akan lebih joss dan menarik ... saya kolaborasikan mas agus dengan chantal della conceta, bagaikan kombinasi roti bakar rasa coklat dan keju ..
ReplyDeletehahahahahahaahahhahaa.... LOL
Deletejam dulu bgt, di berita tvri ada tuh diinsertin disisinya pembaca berita, dia yg meragain pae isarat tanpa kata, hehehe
DeleteLebih tepatnya bagaikan Kopi dan Susu mas, Dia susunya, saya kopi-nya...
DeletePodo bro, Tasya Syarif kui idola tenan kok. Rela begadang demi melihat dia membacakan berita di tengah malam :D
ReplyDeleteHoo daf, kadang malah luwih lilo ngenteni Tasya Syarief ketimbang siaran bal.... wkwkwkw
DeleteTina Talisa ora masuk daftar po Bro
ReplyDeleteDoi montok sih, tapi belum masuk kriteria idaman.. hehehe
Deleteaku nek wes nonton berita angel menyat, soale angger arep menyat ujug2 dielikke penyiare, "jangan ke mana-mana"...
ReplyDelete#hassuk
Hassssu.. sumpah, komentar'e njenengan saiki jan marai aku guyu kemekelen ra entek-entek... Wkwkwkwkw Sssssooontteeee
Delete@kang Andy : Lambenya..... :)))
Deleteeh, ada mas ijopinkjemberute!
Delete"belum ada yang klik" " enggak ada chemistri" "belum ketemu jodoh" kalimat klise kaum jomblo ketika ditanya kapan nikah? pada hal mbuh golek tenan mbuh ora.. hehe..
ReplyDeleteLha soalnya memang icuma tu yang bisa dijadikan tameng...
Deletembak fessi alwi, sayang dah pensi. skarang mbak fifi
ReplyDeleteWah, iya tu, mbak Fessi Alwi, manis, arabnya juga kelihatan... wanita idaman para penikmat berita...
Deleteselo banget yak. sampe iso ngapalke kalimat klise dalam berita
ReplyDeleteKarang kene ki makhluk yang selo je...
DeleteAto kalimat yg ini mas agus:
ReplyDelete"Kami sampaikan setelah pariwara atau jeda berikut ini"
Biasanya di sela2 iklan ini, para istri yg sudah berkacak pinggang slama 10 mnt sebelumnya, mulai menggulung lengan baju dan menghampiri suaminya yg dalam keadaan setengah sadar karena masi terpukau oleh kecantikan anchor sambil bergumam "ya ampun koq rambut istriku skrg tak seharum dulu,, dulu harum vanila, sekarang harum minyak kelapa"
Ini bukan kisah pribadi tho? wkwkwk... Wah, untung saya belum punya istri, jadi tidak ada yang berkacak pinggang sambil emnggulung lengan baju pas saya ngiler liat kesintalan para news anchor...
DeleteWkwkwk bukan mas agus, ini kisah nyata dari curahan hati kawan saya, selain anchor, suami mereka juga dahulu jadi giat nonton acara masak mbak farah. Wkwkwk
DeleteLeh ngemit berita koyo demit kurang menyan hehe :D
ReplyDeleteTulisanmu kok modele bedo masgus kyai ??? opo goro2 aku mang bengi. ???
ReplyDeleteatau begini: pelaku yang sudah diketahui identitasnya saat ini masih dalam pengejaran...
ReplyDeleteatau: pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas petugas karena mencoba melarikan diri
Hahaha.. bener mas.. wah, nunut untuk ditambahkan mas...
Deletemantab dab..
ReplyDeleterRajin2 nulis dab, tak ikuti...
ReplyDeleteMas agus... itu kok ya foto presenter ayu ayuu tapi kok ya sayang " positif terjangkit penyakit tuberkulosis" yooo..., ealahh
ReplyDeleteTasya Syarif pancen Ayu Gus. Tapi aku luwih seneng Marissa Anita (Ex, metro TV - sekarang di Net TV), Ziza Hamzah (AnTV), lan Didi Kempot.
ReplyDeleteAkrab di kuping aku itu setelah seminggu or lebih dari dengar kalimat "masih mendalami motif..." biasanya: "masih kesulitan menemukan motif..."
ReplyDeletewahahaha... iki bner... tak lebokke ng tambahan mas...
DeleteNek aku yo, cak. Tascha Liudmilla, anak e Pak De Chappy Hakim.... hihi
ReplyDelete