Bapak dan emak mendadak sibuk grusa-grusu membongkar lemari dan tas di seantero ruangan rumah. Keduanya sibuk mencari KTP masing-masing.
Urusan pembagian tanah waris dengan keluarga bulik-nya emak yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu memaksa bapak dan emak saya untuk mengumpulkan foto copy KTP. Padahal, bagi bapak dan emak saya, KTP tak ubahnya seperti perkakas: penting namun mudah terlupakan dimana naruhnya.
Maka begitu dibutuhkan, bapak dan emak pun kelimpungan mencarinya.
Tak berapa lama setelah usaha pencarian, bapak pun bangkit sambil mengangkat beberapa lembar kertas HVS. "Wis Ketemu!", kata bapak.
"KTP-ne ketemu pak?" tanya emak saya.
"Hudu KTP-ne sing ketemu, tapi salinan fotokopian'e... Podo wae tho?, wis, KTP-ne sing asli rasah digoleki, sing penting wis ono fotokopian'e!" kata bapak sambil menyerahkan beberapa lembar salinan fotokopian KTP kepada emak saya.
Emak pun kemudian memeriksa fotokopian KTP dengan seksama, mungkin sekedar untuk memastikan bahwa fotokopian tersebut adalah fotokopian KTP yang masih berlaku.
Setelah beberapa saat memeriksa, Mendadak, emak saya berkata, "Pak, Mbok KTP-ne digoleki meneh njo, lha iki nang fotokopian'e, fotoku ora patio cetho je!".
"Halah, kowe ki rasah ramin bu, lha wong rupamu ki ket biyen cen wis ora cetho kok!"
Bapak pun tertawa terkekeh, emak saya merengut, dan saya tersenyum kecil sambil langsung menuliskan cerita ini. Terima Kasih Gusti, karena sudah mengijinkan saya untuk terlahir di tengah keluarga yang ceria dan koplak ini.
Terus KTP yang asli bagaimana kelanjutannya? Jangan-jangan muncul di tempat tidak terduga dan disaat tidak tepat
ReplyDeleteUntuk KTP yang asli, biarlah muncul untuk dijadikan cerita berikutnya
DeleteTo Be Continue... KTP the series
Deletelha kok ra cetho ceritane, mbok dilanjutne sampe rampung gus,
ReplyDeleteWah, iki wis mucuk, wis klimaks je
Deletela gambare mak karo pak ngendi gus ????
ReplyDeleteKuwi nyusul kapan-kapan
Deletesenang sekali kalau kehidupan keluarga selalu di warnai dengan tawa canda ya ,,,,pasti bahagia, gara-gara KTP copyan bapak dan mama bisa tertawa...luarbiasa...Keep happy blogging always…salam dari Makassar :-)
ReplyDeleteNggih mas, Alhamdulillah... Matursuwun sudah kerso mampir.. Salam kenal
Deletemas agus , bisa dong kalo bahasa jawa ada trasnletnya hehe . aku ga ngerti sii , tapi pengen tauuu !
ReplyDeleteWah.... kalo ini yang ini memang syaa buat spesial khususon untuk para pembaca javanese.. hehe
DeleteBiasane celuk'ane mak'e kok dadi bu....orang tua yang mana ini cah bagus ?
ReplyDeleteHayo kan aku ngundange mak tho... sing ngundang bu kan pa'e.. ha bapakku nek ngundang mak'ku celukane "Jo".. mosok yo tak tulis "jo"
Deletekoplak smpeyan ki gus, gendeng, sip sip, lanjutkan...
ReplyDeleteKandhani og
DeleteMantap gus, nyari ktp aja bisa jadi posting.
ReplyDeleteJangan lupa tanggal 9 April sesok milih sing nggenah hehehe....
Siyap.. pokoke 9 april, jo lali, moncong putih.. wkwkwk
DeleteArtine apa toh mas agus, yg ibu bapak katakan, saya nda ngerti bhs jawa :(
ReplyDeletejian.... lucu men. seru kali yak bila bs di tengah celoteh keluargamu mas bro
ReplyDeleteHahaha bapak ibumu kok lucu tho gus
ReplyDelete#hassuk
ReplyDelete(kata 'yang' saya, komen di blog ini paling afdol kalau pakai kata #hassuk).
Aku dadi penasaran mas karo bapak ibumu ojo-ojo koyo njenengan hahahaha yo jelas wong anake
ReplyDeleteBerarti dadi jelas Gus.. Ra cethomu kuwi seko sopo... Kkkkkk
ReplyDelete