Untuk memeriahkan rangkaian acara peringatan hari jadi Kota Magelang yang ke 1108, Komunitas Kota Toea Magelang bekerja sama dengan pemerintah kota dan komunitas-komunitas lokal lainnya selalu menggelar acara Pameran Magelang Tempo Doeloe.
Event ini sudah menjadi agenda rutin sejak empat tahun lalu. Dan untuk penyelenggaraan tahun ini, event Pameran Magelang Tempo Doeloe digelar di Alun-alun kota Magelang dari tanggal 14-18 Mei 2014.
Pameran Magelang Tempo Doeloe adalah event pameran umum yang disusun dengan konsep Jaman Dulu. Karenanya hampir semuanya yang dipamerkan dalam event ini adalah materi-materi yang berbau jaman dulu alias jadul. Ada pameran barang-barang antik, kendaraan kuno, kuliner lawas, juga pameran produk-produk kerajinan UMKM. Tak hanya itu, event ini juga menampilkan aneka kegiatan pendukung seperti nonton bareng film perjuangan, bedah buku, diskusi sejarah, aneka lomba dan permainan bocah, sampai pertunjukan kesenian lokal.
Di hari ketiga penyelenggaraan kemarin, alhamdulillah saya diberi kesempatan untuk menyambangi pameran yang maha keren ini.
Seperti biasa, Saya datang mengenakan kaos loreng malvinas khas tentara. Kaos ini adalah satu kaos yang paling saya banggakan diantara setumpuk kaos yang saya punya.
Berikut adalah beberapa cuplikan gambar dari Pameran yang maha keren ini.
Onthel lawas aneka rupa persembahan Komunitas VOC (Velocipede Old Classic)
Stand Pecinta Komik Lawas (tak ada Doraemon dan Detektif Conan disini). © Aké Ru
Pengunjung melihat foto-foto Bangunan Kota Magelang jaman dulu.
Pameran uang kuno, bisa dilihat, boleh dibeli, jangan diutil © Widoyoko
Kerajinan pahat dongklek bambu karya anak-anak SD dari komunitas Tlatah Bocah
Gagahnya mobil-mobil kuno dari Magelang dan Daerah sekitarnya © Widoyoko
Koleksi barang-barang antik, dari rantang makanan sampai radio
Koleksi kaset serial radio tutur tinular © Rizki Azhar (Magelang Daily Photo)
Unjuk diri bermain Egrang, mainan tradisional yang semakin terpinggirkan © Widoyoko
Aksi teatrikal pertempuran "Magelang Kembali" © Widoyoko
Pripun mas mbak? Gayeng tho?
Gayeng sih mas, Tapi mas Agus sendiri mana? kok dari tadi ndak ikut nongol? Oh, tenang, saya juga ikut foto kok. Ini buktinya
Itu saya foto bareng Mas Mameth Hidayat, salah satu dedengkot komunitas Magelang Kembali. Maksud hati sih ingin berpose ala militer, sambil pegang senapan. Biar kelihatan seperti pejuang kemerdekaan Indonesia yang gagah perkakas.
Tapi kalau lihat foto di atas, kelihatannya tampang saya kok malah lebih nampak seperti tawanan perang pasca interogasi ketimbang pejuang kemerdekaan.
Foto bareng mas Mameth Hidayat di atas adalah satu-satunya foto saya selama kunjungan ke Pameran Magelang Tempo Doeloe. Maklum, saya datang sendirian, tanpa kawan, tanpa kekasih. jadi tak ada yang bisa dimintai tolong untuk memfoto saya terus menerus.
Btw, acaranya sangat menarik, seru, dan banyak membangkitkan kenangan masa lalu. Semoga di tahun depan, acara yang super gayeng ini bisa kembali dihelat.
Dan semoga, di perhelatan tahun berikutnya, saya sudah dikaruniai seorang kekasih, agar ada yang menemani (dan ada yang bisa dimintai tolong untuk memfoto). Wajar saja lah, karena datang ke acara sekeren ini tanpa ditemani seorang wanita rasanya kok begitu hambar dan menyiksa. Godaan psikologisnya begitu terasa.
Salam Magelang tempo Doeloe.
***
Seorang pria bertampang sangat bumiputera, dengan kostum serdadu, datang ke event bertema Tempo Dulu. Sendirian, tanpa kawalan, tanpa pendamping. Komplit sudah, benar-benar seperti Bujangan Kolonial.
Dan hingga tiba waktunya pulang, tak satupun noni-noni yang datang menghampiri. Pada akhirnya, saya pun masih terus terjajah oleh asmara yang begitu imperialis.
Omong opo kowe gus????
"Maklum, saya datang sendirian, tanpa kawan, tanpa kekasih. jadi tak ada yang bisa dimintai tolong untuk memfoto saya terus menerus."
ReplyDelete*selfie dooooongggggg...
msosok kalah sama anak gaul jaman sekarang
Ah, tak mau.... katanya Selfie membawa sengsara... hehe
DeleteKan tukang fotone akeh to kang? Wingi tak fotoke lak wez ngerti ngunu
DeleteTp nek dadi elek ra oleh komentar, nembe sinau motret soale aq wkwkwkw
Akeh sih akeh, tapi ra wani le nembung.. maklum, aku kan pemuda polos dan pemalu
Deletejadi itu toh alasannya mas agus gak mau selfiee
ReplyDeleteKeren Gus. Ternyata kota Magelang wis tuwek ya, hehe...
ReplyDeleteHoo kang, Magelang ki kota tertua nomor 3 sak indonesia...
DeleteWis punjul seko sewu tahun prab...
Deletesaiki bujang kolomial...wes rak jomlo apal pancasila maneh? cak
ReplyDeleteKita lihat saja bagaimana kedepannya.. hehehe
DeleteOwalah gus..... ukoromu kui lho mlethis tenan...
ReplyDeleteJaman saiki, ra mlethis ra mangan....
DeleteLha kok ra ngejak aku... Jane aku meh ngeliput tapi wes diwakilke sampeyan yo wes.. Hehe
ReplyDeleteHa sampeyan ra nembung kon ngajak sih... hehehehe
Deletemakanya kalo gak ada yang fotoin; selfiee ajaa...
ReplyDeleteEhh Ngomong-ngomong selfiee itu siapa sih?
wawwwww itu aq ma istri (asal Cirebon) ikut masuk gambar di POTO Pengunjung melihat foto-foto Bangunan Kota Magelang jaman dulu. Gayeng tenin...:D...
ReplyDeleteApikk lhoo aq kangen mgl kan dadine
ReplyDelete