Mini drama Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2014 yang diluncurkan oleh LINE beberapa waktu yang lalu rupanya benar-benar mampu menarik perhatian khalayak, terutama generasi 80-90an. Mini Drama berdurasi sekitar 10 menit itu menceritakan kelanjutan kisah AADC 2002, tentang pertemuan kembali Cinta dan Rangga yang sudah terpisah selama 12 tahun.
Tentu saya tak akan menceritakan penuh bagaimana sinopsis mini drama tersebut. Karena sampeyan bisa lihat sendiri nanti di youtube. Atau kalau sampeyan cukup malas untuk buka youtube, ini saya kasih embed-an videonya, monggo ditonton dahulu sampai habis, baru baca lanjutannya.
Dalam artikel ini, saya ingin menjembrengkan beberapa pelajaran kehidupan yang bisa diambil dari mini drama AADC 2014 ini. Tentu berdasarkan analisis bodho saya, jadi harap maklum kalau agak menyimpang dari prinsip hidup Anda. Apa sajakah? Ini dia:
Para wanita diharap maklum dan mawas diri kalau di-PHP pria
Tak ada yang bisa membantah betapa indahnya makhluk bernama Dian Sastro itu (beruntung sekali kau Indraguna Sutowo!). Nah, di AADC 2014, jelas para wanita diperlihatkan sebuah ironi yang cukup menyakitkan. Bahwa Dian Sastro yang molek, sintal, dan cantiknya ngedap-edapi saja bisa kena PHP, bahkan sampai 12 tahun lamanya, apalagi para wanita yang berwajah standar yang bahkan untuk sekedar macak pun angel'e setengah modiar.
Jadi, jika Anda adalah wanita yang masih belum bisa menandingi kecantikan seorang Dian Sastro, jangan pernah mengeluh karena di-PHP, maklum dan mawas diri saja. Yakinlah, Gusti Alloh sudah mempersiapkan jalan asmara yang lebih asoy untuk Anda.
Jangan jadi bajingan kalau sampeyan tidak tampan
Kalau Anda ndak punya tampang seganteng Rangga/Nicholas Saputra (atau minimal setara dengan saya), maka buang jauh-jauh niat Anda untuk mem-PHP seorang wanita, apalagi sampai 12 tahun lamanya. Karena bagi wanita, tak ada sebutan lain yang lebih pantas kecuali bajingan untuk pria yang tega menggantungkan perasaan seorang wanita dalam kurun waktu 12 tahun, terkecuali kalau Anda seorang Rangga.
Percayalah, sebajingan-bajingannya Rangga, para cewek akan tetap meleleh kalau melihat tampang cool-nya Rangga. Bahkan pasti ada banyak yang sampai berteriak mentel, “Ranggaaaaaaaaa!”
Bajingan ndak apa-apa, yang penting Rangga.
Kalau mau minggat dari Wanita dan ingin terlihat Keren, ke Luar Negerilah
“Saya akan ke Jakarta besok, selama dua hari. Bisa ketemu?” Begitu pesan yang ditulis Rangga untuk Cinta lewat LINE. Pesan tersebut Jelas terlihat sangar dan flamboyan, karena si Rangga mengirim pesannya dari New York, belahan bumi lain yang jaraknya ribuan kilometer dari Jakarta—tempat Cinta menerima pesannya.
Jelas beda kalau pesan yang terkirim bunyinya: “Saya akan ke Wirobrajan besok, selama dua hari. Bisa ketemu?” Padahal si pengirim mengirim pesannya hanya dari Demak Ijo yang jaraknya cuma sak udutan.
Lak yo bedebah tho?.
Kalau ingin punya pesona romantis, bermain sajaklah
“Detik tidak pernah melangkah mundur, tapi kertas putih itu selalu ada.” Dialog pasif itu membuat Rangga terlihat sangat romantis dan berperasaan. Keromantisan Rangga bertambah dua kali lipat saat sajaknya dibalas oleh Cinta. “Waktu tidak pernah berjalan mundur, dan hari tidak pernah terulang. Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru.”
Tentu akan berbeda jika Rangga memulai dialog pasifnya dengan sebuah pantun, terlebih kalau pantunnya diawali dengan kalimat: “Masak aer! Biar mateng. Maaasak aeeer! Biar mateng. Maaaaaasak aeeeeerrr! Biar mateng.”
Pakailah LINE, bukan yang lain
Sebenarnya ini agak wagu, tapi mau bagaimana lagi? Lha wong mini drama Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2014 ini kan terselenggara juga karena LINE, jadi artikel ini akan sangat durhaka jika tidak menyebut si empunya gawe. Jadi tolong maklumi saja bagian ini.
_____
Terbit pertama kali di Mojok.co tanggal 11 November 2014
Awakmu iso dolanan line po? Kok wani-wanine nggoleki cinta hahahah ...
ReplyDeleteWah, ha dolananku seh gembot je....
Deletegawe mini seri dwe ae gus...AADC (ada agus dagang cendol)...yen glem ta biayai ki..glem ora?
ReplyDeleteOpo maneh yen pesene mung teko gamping....halah...
ReplyDeletehahaha... nek kuwi mung setengah udutan
DeleteLagi mbayangke dadi Rangga yo mas?? yo wajar wajar saja n maklum maklum saja..la wong umure sampeyan ki istilahe lagi brai braine..wuekekekeke
ReplyDelete((( brai ))).. hahaha, wis suwe ra krungu istilah kuwi
Deletebedo tipis yo Gus karo "birahi"
Deletese Rangga nda ada apa-apanya gus dibanding sampeyan...hehe
ReplyDeleteah, andami banyak wanita berfikiran seperti itu mas. hehehe
DeleteKeren Blognya. kunjungi balik ya
ReplyDeleterealita di dunia nyata tak semulus di dramatika,guuss
ReplyDeleteKandhani og... aku ki wis kondo bola-bali
DeleteAku wes Moco nang mojok tapi komene nang kene wae men di akuni....
ReplyDeletetep tak akoni kok mo...
Deletesampeyan dadi rangga patut kok mas. :D
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteRanggad*g ..?? ra melu melu aku huehehe :p
ReplyDeleteGreat Post
ReplyDeleteOrang cantik pasangannya orang ganteng pas pisan. Lha, kalo aku yang pasangan sama si Cinta bisa jadi keajaiban dunia. Apalagi kalo.... hehe...
ReplyDeleteAADC ceritanya cinta buat rangga.....klu mas agus cintanya pergi kemana?????hehehee
ReplyDeleteakwakwakwka,,,, anjrit... gelo maneh
ReplyDelete