Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Hanya Sepotong Doa untuk Mbak Winalia

| Friday, 13 March 2015 |



Dear Mbak Winalia,

Kemarin, Saya terperanjat kaget dengan link iklan jual rumah yang dibagikan seorang kawan di Facebook. Iklan jual rumah itu bukan iklan jual rumah biasa, karena tagline iklan tersebut sangat-sangat menggoda mata untuk membaca lebih lanjut: "Beli rumah bisa ajak pemiliknya nikah."

Saya mengira, itu hanya iklan guyonan atau sekadar trik promosi situs properti yang menayangkan iklan tersebut. Maklum, di jaman sekarang ini, banyak sekali web e-commerce yang menggunakan metode iklan nyleneh dan nyentrik agar menarik perhatian banyak orang.

Tak berselang lama, berita soal iklan itu kemudian masuk ke berbagai portal berita. Dan saya kembali terperanjat. Ternyata iklan jual rumah plus nikah sama pemiliknya itu benar adanya. Bukan guyonan.

Setelah saya cari tahu, ternyata pemilik rumah itu adalah Mbak Winalia. Iya, kamu mbak, kamu..., Mbak Winalia.

Mbak adalah janda cantik berusia 40 tahun dan punya dua orang anak. Kini mbak memang sedang mendambakan seorang suami pendamping hidup. Saya paham, menjadi janda di usia yang belum terlalu renta memang menjadi problema tersendiri.

Mendadak, saya merasa harus mencari tahu lebih jauh tentang mbak.

Berusaha untuk tidak menaruh perhatian kepada seorang janda cantik yang sedang mencari pendamping hidup memang sulit rasanya, mbak. Sama sulitnya seperti menyebutkan nama personel Soneta selain Rhoma Irama. Karenanya, setiap ada berita soal mbak, saya akan berusaha untuk menyempatkan diri untuk membaca. Saya ingin mengetahui perkembangan proses penjualan rumah mbak.

Saya masih terus terkagum-kagum dengan mbak. Betapa tidak, mbak sedang terlilit masalah keuangan, karenanya mbak kemudian ingin menjual rumah mbak yang sebenarnya mbak sendiri masih sangat sayang untuk melepasnya, karena memang mbak sudah sangat lama tinggal di rumah tersebut. Di satu sisi, mbak juga sedang mencari seorang suami untuk mendampingi mbak.

Polemik itu akhinya memancing mbak untuk bermanuver cantik.

"Aku berpikir rumah ini kalau dijual sayang juga, lalu terlintas gimana kalau yang beli itu nanti jadi suamiku, biar aku juga bisa tetap tinggal di sini."

Dan akhirnya, terbitlah iklan sensasional itu.

Saya suka dengan cara berpikir mbak yang sangat taktis dan brilian. Jarang lho ada wanita yang kepikiran seperti itu.

Namun sayang mbak, iklan rumah dijual milik mbak itu juga membuat saya merasa prihatin. Soalnya gara-gara iklan itu, jadi banyak yang menghujat mbak, ada yang bilang Janda gatel lah, wanita perhitungan lah, murahan lah, dan masih banyak lagi hujatan yang menerpa mbak. Jujur, saya ingin sekali meninju muka mereka yang tega menghujat mbak. Apa urusan mereka? Bisanya kok cuma menghujat. Orang mau berusaha mencari suami yang baik kok malah dinyinyirin. Dasar manusia kelas menengah ngehek.

Tapi saya yakin, mbak adalah tipe wanita yang tabah dan tahan banting.

Bagi saya, apa yang mbak lakukan adalah salah satu usaha mulia mbak untuk beribadah (Bukankah menikah itu ibadah?). Karenanya menurut saya, tak elok rasanya jika sampai ada yang menghujat mbak.

Lagipula, syarat kriteria yang diajukan mbak pada pembeli rumah yang berminat meminang mbak juga mantap. Tak terlalu berlebihan, tidak ndakik-ndakik, namun berbobot.

"Syaratnya pertama single, Islam, kalau bisa mengerti agama, syukur-syukur bisa ajak aku umroh dan pulangnya aku pakai hijab, dan tentunya bertanggung jawab lah, karena aku juga punya anak yang butuh sosok ayah yang bertanggung jawab," begitu kata mbak beberapa waktu yang lalu kepada wartawan.

Sebagai jejaka single yang merasa sholeh (walau ndak hafal ayat kursi), hati saya seakan terpanggil untuk menyanding mbak di Pelaminan. Namun apa daya mbak, merasa terpanggil saja rupanya belum cukup, saya musti cari duit satu miliar dulu kalau mau bersanding dengan mbak. Dan itu jelas sulit bagi saya.

Satu miliar itu jumlah yang sangat besar, mbak. Kalau dibelikan LKS, mungkin bisa digunakan untuk sekolah sampai ribuan caturwulan. Kalau dibelikan behel, tentu sudah tak terhitung berapa gigi tonggos yang terselamatkan karenanya.

Dan lagi, saya juga harus membuang jauh ego saya. Saya jelas tak cocok dengan njenengan mbak. Jauh, saya sadar akan hal itu.

Ada banyak alasan mengapa saya tak mungkin bisa (atau belum bisa) bersanding dengan njenengan, mbak.

Pertama, Usia saya sekarang baru 23, masih lucu-lucunya. Sedangkan mbak sekarang sudah 40 tahun. Kalau kita jadi bersanding, apa kata orang-orang nantinya, saya tak ingin mbak dituduh sebagai wanita yang hanya mengincar sensasi brondong belaka.

Kedua, ya masalah itu tadi. Saya ndak punya duit satu miliar untuk membeli rumah mbak. Seandainya pun saya punya, saya pasti lebih memilih untuk menggunakan uang tersebut untuk untuk beli sawah, buka konter pulsa dan token listrik, kulakan batu akik, dan buat ongkos naik haji bersama kawan-kawan saya yang sangat doyan mabuk.

Ketiga, saya tak mau gegabah dalam urusan memilih pasangan hidup, sungguhpun saya yakin bahwa mbak adalah wanita baik-baik. Soalnya selama ini, saya punya track record yang buruk soal asmara. 23 tahun saya hidup, belum pernah sekalipun saya pacaran, maklum, selama ini, wanita-wanita yang dekat dengan saya hanya mengincar tubuh saya semata.

Keempat, dan yang paling utama, saya ndak yakin Mbak Winalia mau sama saya. Lha wong laler saja kelihatannya harus introspeksi diri dulu sebelum memutuskan untuk sekadar hinggap di tubuh saya. Apalagi mbak Winalia yang elok dan cantik jelita ini.

Mungkin Mbak Winalia memang belum atau bukan jodoh saya. Saya yakin, di luar sana, ada banyak sekali pria-pria beruntung yang lebih cakap dari saya yang siap menerima curahan cinta mbak sebagai seorang istri yang baik. Saya yakin itu.

Dan Alhamdulillah, tadi saya baru saja baca berita, katanya sejak iklan mbak heboh, kini sudah banyak yang menghubungi mbak. Sehari konon bisa sampai ratusan penelpon, ada yang hanya berminat membeli rumah mbak saja, pun ada pula yang berminat ingin membeli rumah sekaligus menjadi suami mbak juga. Semoga diantara sekian banyak penelpon, ada yang sreg di hati mbak.

Yah, pada akhirnya, Hanya doa yang sanggup saya haturkan untuk mbak Winalia.

Semoga rumah mbak laku, dan mbak mendapatkan suami yang mampu menjadi imam yang baik bagi keluarga mbak nantinya. Dan semoga keluarga mbak senantiasa diberikan keberkahan dan kebahagiaan (Pembaca, tolong diaminkan).

Pokoknya, sampeyan bahagia saja duluan, mbak. Saya gampang.

*Terbit pertama kali di kolom Merdeka.com, 12 Maret 2015




Sawer blog ini

71 comments :

  1. Sampeyan gak papa kan mas?
    Maksudnya bahagia gampang itu yang kayak gimana? Lha wong sampai sekarang jomblo ngenes gak ketahuan juntrungnya kapan punya gandengan. Urusan gampang itu yang kayak gimana mas? Nyari 1 milyar trus jadi gampang gitu urusannya ...

    ttd
    Winalia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, berarti sampeyan belum menyelami saya lebih dalam, mas... hahahaha

      Delete
  2. To mbak Wina...

    Dengarkanlah curahan hati seorang Agus Mulyadi. Jika rumah jadi terbeli dan mbak Wina jadi rabi, ojo lalikke Gus Mulyadi ya mbak, tulung golekke jodoh njuk rabikke.

    Ttd.
    Gus Mul Holic.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pokoke nek Mbak Winalia ra kelingan ro aku, sampeyan kudu ngancani aku nglurug omahe...

      Delete
  3. aku dapat banyak ide dari sini gus.
    kebetulan aku juga jualan rumah,

    nanti aku kerjasama dengan salah satu pondok pesantren terus santriwatinya yang butuh suami bisa aku carikan sekalian.
    pie menurutmu jal?
    exstream gak?

    ReplyDelete
  4. wah mas gusmul nek sampean sido nikah sma mba winalia
    kiro kiro arep di tanggep ke campur sari 3 bengi nopo wayang kulit 7 dino utuh mas hahahah

    ttd
    masganteng

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lah, kan aku wis kondo, aku ra bakal ngepek mbak Winalia...

      Delete
    2. hahaha youwweess maass semoga makinn sehat dan teruss bahagiaa yoo ,,, salam seko sumatra mas :D

      Delete
  5. sampean cocok karo mbak e kuwi gus...sampean tak sawang sinawang koyo agung hercules gus, nek lemu... tapi rodo nggilani...hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, padahal aku nek ngovo malah ngroso koyo pirlo..

      Delete
  6. bener2 nie nyengir2 sendiri baca postingan mas agus iki hehe
    salam kenal mas agus,,, abdi orang sunda tapi seneng denger nyanyian cancicondel (bener gak ya judulnya kek gini?) mas agus nyang di youtube

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal mas tentang dunia.... wah, kita sesama pecinta latin ya... hehehe

      Delete
  7. Pokoknya, sampeyan bahagia saja duluan, mbak. Saya gampang...maksute bahagia syukur gak bahagia juga gak papa..wkwkwkwk

    ReplyDelete
  8. Saya mampir nih mas Agus, soale pengin ikut nyengir bahagia. Kudoakan sampeyan segera lulus dari jomblo ngenes amiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha... Aamiin bu, wah, matursuwun lho bu pandonganipun.. mugo-mugo makbul

      Delete
  9. Pokoknya sampeyan bahagia saja duluan, saya gampang.
    Alangkah mulia hatimu Gus. Luwes nek dadi mantune As Gym

    ReplyDelete
  10. Gus, sekarang lagi musim lho, perempuan matang dan lelaki brondong :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, saya cari yang mentah saja mbak, biar bisa mateng bareng-bareng... hehehe...

      Delete
  11. josss tenan.
    ojo lali tetep di aminke..

    ReplyDelete
  12. Gus sampeyan kan gak hafal ayat kursi? emang baiknya gak usah hafal
    ntar kalo hafal malah kmu bisa terbakar sendiri...hehhehheheee

    ReplyDelete
  13. Lah Gus, emange royalti nulis buku, artikel ning merdeka, karo dodolan kaosmu gak cukup nggo tuku omahe Mbak Winalia tah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. nek nggo kulakan akik sih iso, tapi nek nggo tuku omah, seh abooot.... hahahaha

      Delete
  14. Replies
    1. hahaha... saya ndak selebai itu kok mbak, hehehe

      Delete
  15. ndang di upgrade, ora mung jomblo hafal pancasila ning yo jomblo hafal ayat kursi barang

    ReplyDelete
  16. Idenya memang terbilang kreatif agak ekstrim. Keluar dari kebiasaan pada umumnya. Tapi Mas Agus gak apa-apa kan?? Saya khawatir Mas.....

    ReplyDelete
    Replies
    1. tenang mas.. aku sehat dan aku bahagia kok.. hahahaha

      Delete
  17. nek awakmu nduwe duit sa milyar,trus sido mok rabi,berarti ag BLOGmu berubah jengene gus?

    ReplyDelete
  18. ikut berbela sungkawa. karena belum bisa beli behel :p

    ReplyDelete
  19. semoga Mas Agus tetap bahagia selalu seperti bahagianya Mba Wina yang sudah duluan

    ReplyDelete
  20. Amiin...geli baca curcolnya...moga cepet dapat momongan Mas Agus jangan lupa nikah dulu ya sebelum dapat momongan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, matursuwun pandongane mas... yah, semoga, secepatnya...

      Delete
  21. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  22. Aamiin Ya Alloh.

    Akhirnya terbit juga mas Gus postingannya, ditunggu e
    Salam kenal masgus

    ttd
    Penggemar blogmu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyo je mbakyu, akhirnya terbit juga, wis beberapa minggu iki jan gek males nulis...

      salam kenal mbak

      Delete
  23. Cuk, aku ndelok awakmu ning TVONe, Nggateli jancuk, suangar Boss!

    ReplyDelete
    Replies
    1. kandhani og.... aku cen wis sangar ket biyen og bos... #EdisiUmuk

      Delete
  24. Mas Agus, saya sudah melihat liputan sampeyan di TVone, mengenai masalah edit foto. Tayang hari Senin, 16/03/2015 jam 08,30. Mantab tenan Mas. Makin sukses aja....

    ReplyDelete
  25. mas agus jebulane anake Frank Fernando yo ? wkwk tak tonton sliramu ning youtube https://www.youtube.com/watch?v=YkY9UNdwebI

    ReplyDelete
  26. Replies
    1. lha, sampeyan dhewe wis tenang hurung atine? hahaha

      Delete
  27. Cara mba itu beriklan brilian dan top markotop bingits. Gak perlu agen properti dia sudah kebanjiran tawaran. Sebentar lagi ada sinetron judulnya "beli rumah berhadiah janda" #terlalu....
    Walaupun mba Winalia sedang prihatin, tapi ikut ngenes dengan status kejombloanmu gus, wkwk...

    ReplyDelete
    Replies
    1. walah... sampeyan mau prihatin saja saya sudah seneng kok mas... :)

      Delete
  28. Lelaki banget jenengan mas Agus.
    mugo do'a mu ora luntur.

    ReplyDelete
  29. opo perlu sampeyan ngiklan, mas Gus: beli buku Gus Mul, bisa macarin penulisnya :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, ide apik kuwi.. ketoke ciamik... iso ki

      Delete
  30. GUS KENAL OPO ORA KARO MBAK'E IKI, AKU GELEEEEM GUS JADI ASISTENE GUS, ISO KERASA, KARO AWET ENOM LEK GUMBOL KARO WONG AYU

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah... ndilalah kok aku ora kenal... mung ngerti thok, pye jal?

      Delete
  31. Agus, sampean cocok sama mba wina, suerrr

    cocok engga jadi istrinya... ahaha..

    salam kenal mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya cari yang sepantaran saja kok mas... hehehe

      Delete
  32. weleh, ada curcolnya mas agus juga to ? mugo jenengan cepet lulus mas saking jomblonipun

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha, aamiin, matursuwun pandongane mas

      Delete
  33. Amin. Lihat kaca dulu nih ceritanya.wkwkw. Semoga segera dipertemukan jodohnya, buat mbk Wina. Buat mas Agus juga njih :)
    Amin.

    ReplyDelete
  34. untuk pertama kali komen di blog ini.. hallo mas Agus salam kenal njih.. saya salah satu penggemar sampean nih sebut saja silent reader karena meski uda baca semua blog sampean tapi ndak pernah komen.. tulisan di blog sampean ndak ada satupun yang ndak terbaca.. bahkan video sampean semua saya tonton.. bener2 deh tulisan sampean itu lucu tapi berkelas dan ndak asal2an.. lanjutkan mas Agus :) *duh gimana ya rasanya kalo komen saya di bales sama mas Agus*

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal mbak... wah, matursuwun sudah mau komen dan baca blog saya mbak... :)

      Delete
  35. Coretan perdana di blognya ms agus,,,,slam kenal ms,,,di tunggu postinganne sing anyar yak??? :)

    ReplyDelete
  36. marai esuk2 ngakak neng kantor mas gus

    ReplyDelete
  37. Waahh ketinggalan kereto, hari gini lg moco tulisan sampeyan. jebulnya populer jg to, podo ro mbak Wina. Pngin tak gawekke iklan heboh jilid 2 po mas Agus, sampeyan duwe dagangan apa ...mesti rame tenan, mas Agus sing payu, dagangane ra payu - payu lha kalah populer ....

    ReplyDelete
  38. I Love Your Website, I Would Appreciate It For A Good Read This!!!

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger