Halo mas Nando apa kabar? Masih diliputi rasa ketakutan kah? Ah, semoga sudah tidak ya mas
Mas Nando, sebelum saya melanjutkan catatan ini, mungkin ada baiknya kalau kita beramah-tamah dahulu. Yah, sekadar basa-basi atau intermezzo gitu lah. Atau kita bisa berkenalan dulu mungkin? Maklum, sebagai sesama penggemar liga inggris, kurang lengkap rasanya kalau kita belum saling berkenalan.
Oke, saya duluan ya mas. Saya akan memperkenalkan diri, nama saya Agus Mulyadi. Saya orang Magelang, 23 tahun, masih bujang, dan pendukung berat Manchester United. Beda dengan sampeyan yang pendukung berat Arsenal (Yah, tapi tak apa. Kita memang punya hak untuk memilih jalan masing-masing. Sampeyan memilih jalan Arsenal, sedangkan saya memilih jalan kebaikan dan kebenaran).
Nah, sekarang giliran sampeyan yang memperkenalkan diri, mas.
Eh, tapi ndak usah ding, Setelah saya pikir-pikir, sampeyan ndak perlu memperkenalkan diri deh. Kan saya sudah tahu nama sampeyan: Nando Irawansyah, saya sudah tahu siapa sampeyan, Saya juga sudah tahu kalau sampeyan pendukung berat Arsenal, jadi sampeyan tidak perlu lagi memperkenalkan diri.
Saya dengar, mas Nando tinggal di Bali ya! Saya pernah lho ke Bali, dua kali malah. Tapi itu dulu mas, dulu banget. Sewaktu Darma Wisata kelas 3 SMP dan 3 SMA. Kalau sekarang sih rasanya berat bagi saya untuk berlibur lagi ke Bali. Maklum mas, berat di ongkos.
Oke, tu nde poin saja ya mas.
Begini mas Nando. Beberapa waktu yang lalu. Saya baca berita tentang Mas Nando. Iya, berita tentang Mas Nando yang menulis status hujatan itu. Ndak ingat? yang begini lho statusnya:
"bener2 fuck nyepi sialan se goblok ne, q jadi gak bisa nonton ARSENAL maen, q sumpahin acara gila nyepi semoga tahun depan pas ogoh2 terbakar semua yang merayakan, fuckkk you hindu"
Sudah ingat kan, mas? Ah, pasti ingat lah.
Begitu saya membaca status tersebut, sejenak, saya benar-benar tak habis pikir dengan mas. Bagaimana bisa seseorang yang tinggal di Bali tega menulis status yang sebegitu menyakitkan bagi masyarakat Bali.
Duh mas Nando, Sangat disayangkan, sampeyan rela mengorbankan harga diri dan nama baik sampeyan hanya demi Arsenal (kalau demi MU sih masih mending).
Tentu sampeyan kini tahu apa konsekuensi status tersebut. Ya, kini sampeyan menjadi public enemy di Bali (bahkan mungkin di Indonesia). Sampeyan dicari oleh banyak orang. Beberapa ingin menasehati, tapi kebanyakan ingin menghadiahi bogem mentah.
Tak heran sih, soalnya status facebook sampeyan itu benar-benar sudah keterlaluan. Menghina agama Hindu dengan kata yang teramat sangat kotor.
Saya yang notabene bukan pemeluk Hindu saja sempat merasa murka begitu membaca status sampeyan.
Saya jadi ingat dengan kasus yang pernah menimpa Florence Sihombing beberapa waktu yang lalu. Kasusnya hampir sama dengan yang sedang melanda mas saat ini: meluapkan emosi di sosial media, lalu memancing kemarahan massa.
Kasus Florence itu harusnya bisa menjadi pelajaran penting bagi saya, sampeyan, dan seluruh pengguna sosial media khususnya di Indonesia, untuk bisa lebih bijak dan beretika dalam menggunakan sosial media. Kendati sosial media adalah ranah maya, namun tetap saja kita harus bersikap layaknya seperti di ranah nyata. Karena seluruh aturan yang ada dalam sosial media pada dasarnya dibangun oleh aturan yang biasa digunakan oleh orang-orang di dunia nyata.
Bersikap tidak sopan dan tidak etis di dunia maya tentu saja tak jauh berbeda fatalnya dengan bersikap tidak sopan di dunia nyata.
Saya berani ngomong begini karena saya sendiri dulu pernah mengalaminnya mas. Iya, dulu saya pernah menulis status yang sangat sangat tidak etis.
Entah kegoblokan bagian mana yang dulu sampai bisa membuat saya menulis status facebook yang sebegitu kurang ajar. Kurang lebih, begini bunyi statusnya:
"Wanita adalah kendaraan terbaik di dunia ini, karena: Memiliki 2 lampu depan yg menawan, Memiliki 2 bemper belakang yg indah, Mengeluarkan pelumas sendiri saat panas, Di starter hanya dengan sentuhan jari, Ganti oli otomatis setiap bulan, Beragam posisi berkendara, mudah di sesuaikan, dan Aksesorisnya mengagumkan..."
Status tersebut sebenarnya bukan asli buatan saya, itu jelas, karena saya terlalu sholeh dan lurus untuk bisa menulis status se-bajingan itu. Status itu saya dapatkan dari pesan di facebook yang kemudian saya copas dan saya buat sebagai status facebook. Niatnya awalnya sih untuk lucu-lucuan saja. Ealah, status tersebut malah menjadi sumber perkara bagi saya.
Alih-alih mendapatkan komentar yang lucu (harapan saya sih begitu), saya justru mendapatkan banyak hujatan. Bahkan ada salah satu guru SMP saya (kebetulan beliau berteman di facebook) ikut memarahi.
Status saya sebagai jejaka yang suci dalam fikiran, perkataan, dan perbuatan langsung tumbang seketika. Roboh sudah pertahanan nama baik saya waktu itu. Entah sudah berapa kawan wanita meng-unfriend pertemanan facebook saya setelah status itu terbit.
Dan efek yang paling parah tentunya adalah: saya semakin susah dapat pacar. Lha bayangkan, lha wong seandainya saya rutin nulis status-status motivasi khas Mario Teguh pun saya belum tentu dapat pacar, apalagi kalau saya nulis status yang isinya menghina perempuan. Duuuh, jelas makin banyak perempuan yang menjauhi saya.
Karenanya, Sejak saat itu, saya kemudian selalu berhati-hati kalau mau nulis status atau ngetwit. Takut kalau-kalau ada yang tersinggung oleh status atau twit saya.
Nah, Mas Nando, sebagai orang yang sama-sama pernah dihujat karena menulis status di sosial media. Saya hanya ingin menasehati sampeyan. Mari kita sama-sama belajar untuk tidak seenaknya sendiri menulis status di sosial media. Mari sama-sama belajar untuk tidak melampiaskan emosi di sosial media yang memang sudah terlalu berisik ini.
Sampeyan bukanlah pelukis ternama yang bisa dengan mudah melampiaskan emosinya lewat lukisan dan kemudian menjualnya dengan harga puluhan juta, yang tentu lebih dari cukup untuk membeli persediaan kopi teman begadang selama bertahun-tahun.
Sampeyan juga bukan aktor atau aktris sinetron yang bisa melampiaskan emosi lewat akting memukau di layar kaca yang untuk selanjutnya dibayar dengan bayaran yang luar biasa tinggi, yang tentu lebih dari cukup untuk membeli persediaan orson pengisi kulkas selama setahun lebih.
Sampeyan bukan penjual emosi yang cerdik, maka setidaknya, jadilah penyalur emosi yang baik. Salurkanlah emosi sampeyan pada tempatnya. Karena bagaimanapun, emosi itu tak selamanya buruk, asal disalurkan pada tempat yang pas.
Nah, karena saya tahu sampeyan adalah fans berat Arsenal, maka saran saya, luapkan saja emosi sampeyan pada Manchester United, karena tim 'kacangan' asal Manchester itu sudah menggondol gelar juara liga Ingris jauh lebih banyak ketimbang Arsenal, sehingga membuat tim sekelas Arsenal nampak seperti pecundang.
Oke mas Nando, semoga sharing singkat kita kali ini bermanfaat.
Sudah ya mas. Sekian dulu, kapan-kapan dilanjut lagi. Saya sedang nunggu SMS dari manajemen One Direction soalnya.
*Terbit pertama kali di kolom Merdeka.com, 27 Maret 2015
Uhuk, mau gantiin salah satu personil One Direction yg keluar pa Gus? :-D
ReplyDeletePengine ngono... tapi ketoke angel, soale aku ra patio lincah koreo
Delete(Kalau demi MU sih mungkin masih mending) ndasmu wiiii.... eh mbok Chelsea wae lah mas :)))
ReplyDeleteWah, Chelsea malah tansoyo.... hahahaha
DeleteLha jare sampeyan fans berate PPSM Gus, kok saiki mbelot ndukung Madura United. Iso diurak seko magelang sampeyan. Wkk..
ReplyDeleteciye yang masih jejaka suci ?? wkwkwkwkw
ReplyDeleteGus Mul, kapan main ke Jogja?
ReplyDeleteLah, mau esuk iki aku bar wae seko Jogja mas...
DeleteBener Kang, mbok yo nek gae status kui sing sopan, yen perlu KuloNUwun disik, ora angger njeplak. (Mending ngelek" elek awake dewe.(koyo sampeyan kui) timbanganane ngelek elek marang liyane
ReplyDeleteMasih Darma Wisata namanya, lawas sekali.
ReplyDeleteAgus mau jadi penggantinya Zayn Malik?
ReplyDeleteEhem
ReplyDeleteSaling mengingatkan yaa mas agus
ReplyDeletesip .... lanjuuuut
ReplyDeletesip .... lanjuuuut
ReplyDeleteNek kowe mlebu one direction aku tak nduku persikama.
ReplyDeleteSegala sesuatunya harus dipikirkan sebelum kita mengemukakan pendapat ya Mas Agus, kalau gak, bisa jadi bumerang buat kita sendiri. Ibarat pepatah "mulutmu harimaumu". Kalau di dunia maya, "jarimu harimaumu".
ReplyDeleteagus, agak gundul sedikit
ReplyDeleteKalo arsenal sih saya kenal, kalo manchester united itu yang mana ya? :p
ReplyDeleteMU itu lho yang juara EPL 20, juara LC 3, Juara Piala Dunia Antar Klub : 2
DeleteJuara FA Cup : 11, Juara CommunityShields : 20
klub sembilan tahun tanpa gelar emang pernah juara LC??? eh pernah ya dalam mimpi, wkwkwk....
saya bukan fans mu tapi saya menghargai prestasi.
bajirut,ngakak aku mas moco statusmu seng 'Wanita adalah kendaraan terbaik di dunia ini'..bla..bla.."
ReplyDeletewah jenengku yo nando, tapi aku gak koyo ngono lho...
ReplyDeletePasti stress berat tuh Nando keblinger. Gak tau untung tuh anak, udah numpang hidup di Bali eh malah menghina agamanya. Usir aja orang gak tau adat itu dari Bali suruh hidup di London biar bisa nonton klub yang gak pernah dapat tropi selama sembilan tahun itu haha...
ReplyDeleteKlub 9 tahun gak dapat piala namanya klub semenjana wkwkwk...
piye kabare mas agus?
ReplyDeleteDuuh Mas Gus makin bijak, somoga cewek-cewek makin bijak pula memilihmu :D
ReplyDeleteHikmah dari status Nando:
ReplyDeleteKalau mau menghujat, jangan pakai akun asli. Bodoh. :-D
Tuh lihat fp Komunitas Anti Islam dan Gerakan Anti Islam di facebook masih aman-aman aja. Padahal menghina Islam, Rasulullah, bahkan Allah SWT, lebih parah dari hujatan Nando pada agama Hindu.
ko yo podo karo aku, di seneni bojoku gara" status neng facebook
ReplyDeletewes ditelpon po durung sidane Gus?padal kan wajahmu yo ra bedo adoh tho karo zayn malik?
ReplyDeletePokok e #GGMU lah :)
ReplyDeleteGus aku jaluk bukumu, masalahe aku wong ndeso, ra kenal gramedia....hehehe
ReplyDeletehahaaa.. koplak tulisannya... www.phylopop.com
ReplyDelete