“Tertawa adalah tanda bahagia, tapi akan lebih bahagia jika anda bisa membuat orang lain tertawa”, begitulah kata kangmas Albert Einstein.
Tentu saya sangat sependapat dengan beliau, karena bagi saya, berbagi tawa memanglah sesuatu yang sangat menyenangkan dan bikin ketagihan, Lebih nyandu ketimbang ciu.
Tertawa itu menyehatkan. Jadi bisa dibilang, cara termurah untuk menjadi seorang dokter adalah dengan membagikan hal-hal yang lucu yang mampu membuat orang lain tertawa.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan dua kawan saya, Nico dan Kebo mencoba membuat akun twitter yang mengusung twit humor, akun tersebut kami namai @CocotSelo. Misinya ya itu tadi: membagikan hal-hal yang lucu.
"Akun Dagelan waton Muni, Kadang ora dipikir, jadi rasah protes nek ra lucu... Meh Follow yo Karepmu, Ra Follow yo Matamu", begitulah bio yang tercantum di akun humor ini.
Saya, Nico, dan Kebo adalah kawan sepermainan, kami bertiga sering nongkrong dan ngobrol ngalor-ngidul sembari ngopi dan bermain kartu bareng di kamar loteng saya. Dari obrolan tersebut, sering kali terlontar guyonan-guyonan yang menurut kami lucu. Atas dasar itulah, kami kemudian membuat akun Cocotselo, yaitu untuk menampung guyonan-guyonan tersebut lewat twit. Harapannya agar guyonan-guyonan tersebut bisa dinikmati tidak hanya oleh kami bertiga.
Karena keseharian kami menggunakan bahasa Jawa, maka Cocotselo pun kami isi dengan twit-twit lucu (lucu menurut kami) berbahasa Jawa, biasanya soal asmara atau sosial.
Selain twit, kadang kami juga mengisi cocotselo dengan meme yang dibuat sekenanya. Yah, ndak lucu-lucu banget sih, tapi lumayan lah, ada saja barang sepotong dua potong manusia yang mau ngretweet.
Alhamdulillah, akun ini ternyata mendapat respon yang cukup baik. Pelan tapi pasti, follower mulai berdatangan. Follower cocotselo kini sudah mencapai 1700-an.
Puas dengan Cocotselo, Saya dan Nico ingin kembali membuat akun lucu-lucuan yang lain, tapi kali ini, kami ingin membuat akun dengan konsep grup, sehingga nantinya, bukan hanya saya, Nico, dan Kebo yang bisa memposting konten lucu, melainkan seluruh anggota grup juga bisa ikut berkontribusi menyebarkan kelucuan.
Kami akhirnya memilih Sebangsa.com sebagai platform eksplorasi kami. Alasannya sederhana: Sebangsa adalah sosial media buatan anak negeri, dan fiturnya tidak kalah canggih dibanding sosial media global kebanyakan.
Grup di Sebangsa ini kami namakan Dagelan. Anggotanya baru sedikit, yah, namanya juga masih akun baru.
Tentu saya akan sangat berbahagia kalau sampeyan mau bergabung dan meramaikan grup Dagelan ini. Yah, siapa tahu sampeyan punya stok bahan humor yang turah-turah. Ingat, Humor itu seperti birahi, kalau tidak dilampiaskan, bisa berbahaya. hehehe
Wah, tapi saya belum punya akun Sebangsa je mas Agus...
Ya tinggal bikin tho, gitu aja kok gundah...
ngekek tok.moco twit e
ReplyDeleteKancutkan!
nek wis ngekek njuk ojo lali sarapan lho yo...
DeleteMpun tak pollow hlo Gus...
ReplyDeletesubhanalloh, matursuwun mbak... :)
DeleteAku yo follower-e l@cocotselo ho, Mas Agus. Tapi rumangsaku intensitase "nyocot" kok iseh jarang to. Jal luwih dikerepne!
ReplyDeleteaduuuuh, ha mbok matursuwun mbak.... woke, bakal dipertimbangkan
Deletetertawa bersama sungguh bagus untuk kesehatan... tapi terkadang saya juga tertawa sendiri, misal ketika baca artikel-artikel nya njenengan..
ReplyDeleteMUahahaha..... cocot nyoglokkkkke kui akun ancen lucu gus.
ReplyDeleteAku wes melu sebangsa lo. Approven akun ku. :D
ngguyo agawe santoso...Heheheh..hooh rak..?
ReplyDeletenunut nguyu qiqqiqi
ReplyDeletemengko tak ikut nang sebangsa ae.
ReplyDeletemantaap broo
ReplyDeleteGus... aku fans mu seko sulawesi.. tinggal ku nang jogja tapi saiki aku holiday neng sulawesi tenggara..
ReplyDeleteaku was daftar sebangsa gara2 koe.. jd bertanggung jawab ya.. udah bikin.. harus lancar ya postingannya..
Setuju mas agus, semoga kita bisa terus sehat yaa
ReplyDelete