ilustrasi Pacar sewaan, gambar asli dari Merdeka.com
Membaca berita tentang fenomena pacar sewaan yang sedang hangat di media akhir-akhir ini sedikit banyak membuat saya mengelus dada. Prihatin.
Dulu saya meyakini, urusan pacar adalah perkara yang punya level tersendiri. Tak bisa dibaurkan dengan aneka rupa perkara lain yang sifatnya materil. Namun nyatanya, keyakinan saya ini pun akhirnya tumbang di tangan para pebisnis jasa pacar sewaan.
Bedebah!!!
Bisnis sewa pacar ini membuat nilai seorang pacar turun drastis ke level yang jauh lebih rendah. Dari “Pendamping hati” menjadi sebuah “komoditi”. Dan yang pasti, bisnis ini membuat pacar tak lagi sakral.
Pacar tak ubahnya seperti PS 2, yang bisa disewa kapan pun setiap jam-nya (Bedanya, sampeyan tak boleh mencolokkan stik dengan sembarangan).
Tapi, Fenomena ini kiranya memang sudah diramalkan. Semakin pesatnya perkembangan dunia start-up membuat segala sesuatu sangat mungkin untuk dibisniskan. Tak terkecuali pacar. Wajar toh, Lha wong kita ini hidup di zaman dimana sebutir beras pun sudah bisa dipalsukan, maka jangan heran jika pacar pun sekarang bisa disewakan. Tentu ini tak terlepas dari teori ekonomi Supply and demand, dimana ada permintaan, disitu ada semut, eh, penawaran.
Tentu kita mahfum, karena jaman sekarang, pacar semakin susah didapatkan. Maka tak aneh jika kemudian pacar menjadi barang sewa yang bisa dikomersilkan.
Bisnis pacar sewaan ini jelas bisa berjalan dengan baik, karena para pelaku bisnis ini sadar betul, bahwa mereka menjalankan bisnis ini di atas prinsip perniagaan yang tepat. Mereka menyadari benar bahwa segala sesuatu yang terlalu mahal untuk bisa dibeli, biasanya selalu menyisakan celah untuk bisa disewa. Uang memang tak bisa membeli kebahagiaan, tapi kalau menyewa, kelihatannya sih bisa.
Mereka juga paham benar, bahwa para pria dan wanita jomblo yang sudah muak dengan ejekan kawan-kawannya akan selalu berusaha mencari jalan pintas yang longgar. Rasa malu dan jengkel membuat mereka royal dan rela merogoh kocek cukup dalam hanya untuk membuktikan bahwa mereka bisa dan mampu untuk mendapatkan seorang pacar, yah, walau statusnya hanya nyewa.
Faktor-faktor itulah yang kemudian membuat bisnis pacar sewaan ini tumbuh dengan sebegitu suburnya.
Menurut salah satu pengusaha pacar sewaan, omset bisnis ini sangat-sangat menggiurkan. Lha betapa tidak, dalam satu hari, mereka bisa mendapatkan penghasilan kotor hingga dua juta rupiah, dimana nilai profit sharing-nya bisa mencapai 40-50 persen. Siapa yang tergoda dengan jumlah sebesar itu?
Dengan omset segitu besar, tentu banyak orang yang tertarik untuk menggeluti bisnis pacar sewaan ini, tak terkecuali saya. Jujur, Saya sendiri pun sebenarnya pernah punya niatan untuk membuka bisnis jasa pacar sewaan ini, dimana nanti sebagai inventaris awalnya, saya sendiri lah yang bakal turun tangan dengan menjadi pacar sewaan tersebut. Tapi kelihatannya itu bakal sulit. Lha wong mencari cewek yang mau jadi pacar saya secara gratis saja susahnya minta ampun, apalagi sewa.
Untunglah, saya masih cukup sadar dan tahu diri, sehingga niatan saya untuk membuka bisnis pacar sewaan hanya sekadar bayangan saja.
Karena bagaimanapun, Bisnis ini jelas merusak semangat militan para Jomblo dalam perburuan mencari seorang pacar. Semangat membara seorang jomblo yang senantiasa berusaha keras mempraktekan alur metodis sebuah perburuan yang diawali dengan nyepik dan diakhiri dengan penembakan.
Tentu kita harus sadar, bahwa yang istimewa dari seorang pacar bukanlah kecantikan, kebaikan, atau perhatiannya. Lebih dari itu, yang paling istimewa dari seorang pacar sejatinya adalah sensasi saat berusaha untuk mendapatkannya. It’s all about the process, not the result.
Dan bisnis sewa pacar ini telah merusak kerangka proses ini.
Saya berharap, agar para jomblo yang membaca tulisan ini sadar, dan tak terpengaruh dengan promosi massif bisnis sewa pacar yang ramai beredar di sosmed. Percayalah, lebih baik menyendiri dalam kejujuran daripada punya pacar tapi dalam kepalsuan.
Sudah Jomblo, pendusta pula, apa yang bisa sampeyan harapkan?
Untuk para pebisnis pacar sewaan, ayolah, tak bisakah kalian mencari bisnis lain yang lebih menghormati kesakralan sebuah hubungan. Yakinlah, masih banyak kok ceruk usaha lain yang omsetnya tak kalah mengiurkan dari bisnis sewa pacar, misalnya membuka bisnis penerbitan buku indie seperti yang dilakukan Irwan Bajang, atau membuka usaha angkringan Modern seperti yang dilakukan oleh Puthut EA dan Anang Batas.
Dan untuk para pria atau wanita yang mau-maunya dijadikan sebagai obyek pacar sewaan. Segera sadarlah, kalian itu bukan Komik Silat koo Ping Ho, yang bisa dengan begitu mudahnya disewakan di taman-taman bacaan partikelir. Kalian itu terhormat, maka bersikaplah layaknya seperti insan yang terhormat.
Daripada jadi pacar sewaan, hambok mending jadi pacar saya saja. Insha Alloh terpenuhi nafkah lahir batin. Tapi yo itu, isi di luar tanggung jawab percetakan.
*Terbit pertama kali di Mojok.co
Ada-ada aja zaman sekarang, pacar aja bisa nyewa, tapi sayang seribu sayang, seperti yang disinggung diatas : "nggak bisa sembarangan nyolokkin stick-nya", huff.... Sungguh ironi
ReplyDeletewoooo, lha kalau salah stik, bisa berbahaya...
Deleteada ada aja ya, jaman sekarang.
ReplyDeletedunia semakin ngeri.... :)
Deletewah..pacar aja bisa di sewa..njuk selanjute apalagi ya mas gus sek biso di sewa..wes jan tenan haha
ReplyDeletelha namanya juga jaman sewa-menyewa... hehehehe
DeleteUntuk sesaat, kalau bisa sewa kenapa harus beli dengan biaya maintenance yang mahal? Jiaannnn...
Deleteaku seneng sek kata-kata iki gus..
ReplyDeleteKarena bagaimanapun, Bisnis ini jelas merusak semangat militan para Jomblo dalam perburuan mencari seorang pacar. Semangat membara seorang jomblo yang senantiasa berusaha keras mempraktekan alur metodis sebuah perburuan yang diawali dengan nyepik dan diakhiri dengan penembakan.
hahahah
ngeten poollll pokok e.. :v
mungkin jomblo yang pake jasa ini berharap setelah disewa bisa jadi pacar betulan seperti di FTV ... mungkin yaa ... mungkin...
ReplyDeleteAstaghfirulloohal'adziim....Nangudzubillaah tsumma nangudzubillaahi minndzalik. Kemanisan zaman yang semu dah begitu dahsyatnya dalam menggerogoti moral generasi muda dan tua bangsa ini. bagaimana nasib generasi kecil di masa yang akan datang????. Semoga kita semua senantiasa dalam lindunganNya.
ReplyDeleteMending jones ya Gus, btw...posting Bella Shofie dong Gus
ReplyDeleteSaya mau nyewa pacar Kang Agus, 5 kandang!
ReplyDeletepacar sewaan?? ediyan.. jaman makin ediyan. Manusia udah kayak barang dagangan aja, demi 'wisuda' dari status jomblo sampe harus order pacar sewaan. ealah...
ReplyDeleteDaripada bayar mahal untuk pacar sewaan mending investasi cincin kawin gus untuk calon istri nanti. Belinya bisa di aku lho. hahaha
Salam,.
Rizki Amalia
www.zlatasilver.com
Pusat Cincin Kawin Online Perak
Waduh ada juga ya pacar sewaaan?, belum nyoba. coba ntar ane ubek2 dulu di jakarta timur ada apa enggak? hehehe
ReplyDeleteJaman saiki angel golek prawan lho mas agus ,,,,
ReplyDeleteJarena perawan rasa JANDA
Wah betul itu mas agus, Hati2 di jaman sekarang, semua cara di halalkan, susah membedakan mana yang halal dan mana yang haram.
ReplyDeletejiah, yang jomblo mana suaranya
ReplyDeletewah... aku dadi mikir mas...
ReplyDeletesuk suatu saat...sandal jepit regane larang poll..njug ono jasa sewa sendal jepit...
pie jall
Jiah, lucu juga heheee
ReplyDeletehehehe ada2 aja ya kang jaman now ini ...
ReplyDelete