Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Kelatahan Foto Profil Bendera Prancis

| Tuesday, 17 November 2015 |

Peristiwa mengerikan terjadi di pusat Kota Paris, Prancis pada Jumat 13 November 2015 malam waktu setempat. Ada 7 serangan dalam rangkaian teror di 6 lokasi yang menewaskan lebih dari seratus lima puluh warga.

Dunia kemudian bereaksi atas tragedi teror ini. Aksi solidaritas pun digelar di seluruh penjuru dunia, gedung-gedung di sejumlah negara dihiasi lampu dengan warna bendera Prancis (biru putih merah) sebagai ungkapan belasungkawa.

Di Twitter, ekspresi simpati dan belasungkawa ditunjukkan oleh para netizen dengan tagar #PrayForParis. Di ranah facebook malah lebih ekstrem lagi, para pengguna bisa mengekspresikan rasa simpatinya dengan mengubah foto profilnya menjadi foto berfilter bendera prancis melalui fitur khusus yang memang sudah disediakan oleh Facebook.



Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbanyak pun tak mau ketinggalan. Banyak netizen Indonesia yang mengganti foto profilnya dengan foto berfilter bendera Prancis.

Tapi ya seperti yang sudah-sudah, namanya juga Indonesia (negara yang bahkan slilit di gigi pun bisa memicu pro-kontra antar warga), pemasangan foto profil dengan filter bendera Prancis itu kemudian malah tumbuh menjadi bahan nyinyiran yang sangat empuk. Debat tentang pemasangan foto bendera Prancis sebagai foto profil pun terjadi di berbagai sudut timeline.

Padahal, mau pasang foto profil bendera Prancis atau tidak, itu kan hak dan pilihan masing-masing pengguna. Dan semua tentu punya pertimbangan dan sikap masing-masing.

Mau pasang foto profil dengan bendera prancis ya monggo, kalau memang itu diniatkan untuk bersimpati pada korban terorisme di Prancis sana. Tidak ikut pasang foto profil bendera prancis juga monggo, wong ya untuk bersimpati tidak harus ditunjukkan dengan gambar bendera.

Yang tidak boleh itu adalah menyalahkan mereka yang pakai foto profil bendera prancis dan menganggap mereka sebagai orang goblok karena hanya bersimpati pada prancis dan kemudian membanding-bandingkan dengan tragedi kemanusiaan lain. Begini misalnya: “Sekarang aje pake bendera prancis, kemarin pas Suriah dibombardir atau Palestina diserbu, foto profil elu kemane?” atau begini: “Pas Prancis dibom, lo sibuk ganti poto profil pake bendera prancis, kemarin pas Indonesia kena asep, kok lo kagak ganti poto profil bendera Indonesia?” Aduuuh, pucing pala Zidane.

Mbok ya ingat, yang tidak memasang foto profil bendera Prancis belum tentu tidak bersimpati pada korban teror di Prancis, pun begitu juga dengan yang memasang foto profil bendera Prancis yang juga belum tentu tidak bersimpati pada korban teror di Palestine, Suriah, dll.

Tidak tepat rasanya kalau menyalahkan mereka yang tidak memasang foto profil bendera Prancis, karena mungkin, mereka punya cara tersendiri untuk mengekspresikan bela sungkawa dan rasa simpati. Pun tidak tepat juga menyalahkan mereka yang memasang foto profil dengan bendera prancis, wong ya memang niat mereka baik, ingin mengekspresikan rasa simpati dan turut berbelasungkawa.

Yang lebih pantas untuk disalahkan menurut saya ya si facebook itu, karena tidak membuat fitur filter foto profil dengan bendera Suriah, Irak, Palestina, dll. Sehingga membuat orang-orang yang ingin memasang foto profil dengan bendera Suriah atau Palestina (misalnya) harus bikin dulu secara manual di Photoshop, bukan langsung otomatis di Facebook.

Jeneh lak wagu, mosok mau bersimpati harus belajar Photoshop dulu. Simpati kok teknis begitu.

Lha kalau saya sendiri bagaimana?

Kalau saya sendiri sih memang sedari awal tidak pernah berniat untuk memasang foto profil bendera Prancis, karena saya sadar, saya sendiri sudah sangat Prancis.

Dinginnya kesendirian telah membuat pipi saya menjadi Biru, lamanya tangis telah membuat mata saya menjadi merah, dan senyum palsu yang terus saya paksakan telah membuat gigi saya menjadi begitu Putih.

Lha saya kurang Prancis bagaimana lagi coba?

Eh lho, kok malah curhat tho iki…




Sawer blog ini

44 comments :

  1. ealah.... ndilalah kok malah curhat to guuuuus gus...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ha poin tulisan iki justru ng bagian curhat'e je buoooos

      Delete
    2. Seng paling aneh iku teroris e kok gowo2 identitas,

      Delete
  2. Tak kiro rep pindah neng Prancis koe, Gus. Peak loh neng kono hahhahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah, wegah... wong ng prancis ra ono kimcil...

      Delete
    2. Makane rono tur dadi pelopor dunia perkimcilan neng Prancis. Keren toh.

      Delete
  3. Aduh ngakak aku mas membaca paragraf terakhir.. tak kiro postingan serius -.-

    ReplyDelete
  4. mantep kak Agus...
    hehe, untuk ikut bersimpati caranya juga bisa berbeda2, misalnya memberi sumbangan, sebagai relawan ataupun mengganti PP... (y)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mantep, setiap pribadi punya metode sendiri-sendiri...

      Delete
  5. Replies
    1. dan pecahkan saja gelasnya biar ramai.... biar gaduh, hahaha

      Delete
  6. Kata pengantar curhate dowo banget Gus... tapi bermutu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sanajan curhate ra bermutu, sing penting menang pengantare

      Delete
  7. Mbok elah tah Gus. Wong mereka cuma ngingatkan saudaranya sesama Muslim utk lebih peduli thd kaumnya

    ReplyDelete
  8. Facebook ki cen urik. Dan ini adalah dosa bagi Mark Z tdk membuat fitur bendera Indonesia ketika Agus Mulyadi jomblo, eh, terjadi bencana asap. Padahal sy ingin menunjukkan simpati sy pd blione. Lho!

    ReplyDelete
    Replies
    1. pokoke Agus Mulyadi Yes, Mark Zuckerberg No... hahaha

      Delete
  9. Aku padamu Gus.. sangat setuju..

    ReplyDelete
  10. wajahmu berarti perancis banget yo gus, ket ngerti aku

    ReplyDelete
  11. sama kang gusmul. saya juga nggak pake foto prancis. lagian prancis itu sekutunya amerika. amit-amit banget tuh si Mark Zuckerberg mau masang foto Suriah, Palestina, ama Indonesia.

    ReplyDelete
  12. FB smpt diprotes, ad kecenderungan memihak k salah satu golongan atau benua.

    http://kasamago.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha soalnya memang produk itu buatan salah satu pihak, jadi ya jelas memihak... hehehe

      Delete
  13. Replies
    1. pokoke asal sampeyan bahagia, saya sudah puas

      Delete
  14. kalau di sikapi 150 orang meninggal di perancis sama pembantaian di iraq dan suriah oleh perancis di sana siapa yang berani expose hayoooo...

    ReplyDelete
  15. Masya Allah sangat Prancis sekali ya Anda..

    ReplyDelete
  16. Hahahaha makanya Mas, lekas cari teman hidup yang mampu membuatmu senyum dengan ikhlas tanpa dipaksakan dan yang mampu mengusap air matamu itu. :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. lha memangnya selama ini saya ndak cari apa? hahaha

      Delete
  17. Mending jangan pasang bendera apapun, semangat nasionalisme kita sekarang sudah banyak yang hancur. mending itu yang utama

    ReplyDelete
    Replies
    1. aduuuuh, kenapa di Indonesia ini masih banyak orang orang yang terlalu serius ya...

      Delete
  18. Setuju gus. Tulisan sampeyan makin hari makin maknyusss...

    ReplyDelete
  19. Soo Sweet banget sih mas, paragrap terakhir mu :)

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger