Namanya juga sedang koleng, tinggi, mabuk berat, jadi wajar saja bila Gembus bahkan sampai tak ingat jalan pulang. Itu lah yang akhirnya memaksa Gembus tidur di rumah Marcopolo malam itu.
Gembus tepar parah, ia tidur sampai pagi di rumah Marcopolo, dan baru terbangun saat mentari sudah cukup tinggi. Ia kaget karena sudah berada di Kamar Marcopolo.
Gembus segera keluar dan menuju ruang tamu, di sana, ia dapati Marcopolo sudah asyik menonton tivi. “Cuk, Ini aku kok bisa tidur di rumahmu tho?” tanya Gembus heran.
“Lha yo bisa, wong semalam kamu koleng berat, ndak ingat jalan pulang ke rumah, jadi kamu tidur disini” jawab Marcopolo sambil terkekeh, teringat adegan semalam saat berkali-kali Gembus salah arah jalan menuju rumahnya, dan bahkan sempat masuk ke rumah orang lain sebab dikira sebagai rumahnya sendiri, hanya karena bentuk terasnya yang hampir sama dengan rumahnya.
Gembus menengok jam dinding yang tergantung di dinding ruang tamu Marcopolo, sudah jam sepuluh. Ia segera terburu, lalu segera mencuci muka.
“Aku pulang dulu, cuk, sudah pagi, srengegene wis ngawe-awe,” pamit Gembus pada Marcopolo yang sudah nongkrong manis di ruang tamu. “Bilangke sama emakmu, matursuwun.” imbuhnya.
“Yo, cepet sana pulang, tahu jalan pulang tho?”
“Kalau lupa jalan lagi kan masih bisa balik lagi ke rumahmu, kamu masih bersedia menampung tho?”
“Ndasmu sempal!” Jawab Marcopolo ketus, “Mending nampung kimcil, iso ditumpaki”
Gembus pun berlalu, keluar dari rumah Marcopolo, berjalan pulang dengan wajah yang masih agak semrawut.
Sesampainya di rumah, alih-alih disambut dengan sambutan kerinduan, Gembus justru langsung disambut dengan serapah oleh emaknya.
“Kemana saja kamu jam segini baru pulang? ndak mikir apa kalau pagi tadi ada sambatan usung-usung tikar buat acara gendurenan nanti sore!”
Gembus sudah memprediksi ini bakal terjadi. Karena sehari sebelumnya, Gembus memang berjanji untuk ikut bantu-bantu mengangkuti tikar juga kursi untuk keperluan kenduri yang akan dilangsungkan di rumah neneknya yang bersebelahan persis dengan rumahnya. Gembus sadar, bahwa ia berada dalam posisi salah, namun bagaimanapun, sebagai gentho pilih tanding, ia harus tetap mencari pembelaan.
“Aku tidur di rumah Marcopolo, mak”
“Lhaiya, trus kenapa jam segini baru pulang?”
Gembus bingung setengah mati mencari alasan yang bagus dan logis. Beruntung, ia punya jiwa improv yang lumayan mumpuni. Akhirnya, ia pun mendapat alasan yang dirasa tepat dan ampuh untuk membela diri.
“Aku sebenarnya pengin pulang tadi pagi mak, tapi maaf mak, disana tadi hujan deras.” Jawab Gembus mantap, ia terlihat puas karena punya alasan yang sangat defensif dan cukup masuk akal. Ia yakin, ibunya bakal segera maklum dengan alasan yang iklimis itu.
Namun, apa yang diharapkan Gembus ternyata salah besar.
“Hujan deras dengkulmu!” Bantah Ibunya.
Gembus pun terkaget, lagi bingung, mengapa ibunya membantah alasan yang ia ajukan, padahal menurutnya, alasan itu sangat logis dan acc-able. Barulah setelah berfikir sejenak, Gembus menyadari, bahwa alasan 'disana tadi hujan deras' yang baru saja ia tawarkan adalah alasan yang salah dan ngawur, sangat sangat ngawur, karena antara rumah Gembus dan rumah Marcopolo jaraknya hanya empat rumah.
pengunjung pertma lngsung geli wetenge loro kbeh mas gusmul,,
ReplyDeleteLha saya yg diceritani kisah ini sama Kebo juga gelinya setengah mati mas... hahaha
Deletegembus gembus.
ReplyDeletePokoknya jangan sampai sampeyan kesengsem sama Gembus, bakal berat... wkwkwk
DeleteWakwakwakkkkkkkk.......
ReplyDeleteIklimis, dah full nggabrul
Ternyata logika dlm ke"hayub-hayub"en sungguh riskan dg kekeliruan
Hahaha (((nggabrul))) wis suwe ra krungu kata kuwi
DeleteCukup beralasan, siapa tahu hujane cuma di rumah Marcopolo. Emak nggak peka ya :-D :-D
ReplyDeletePadakke udane iso dicustom...
Deletembusss mbusss hahaha
ReplyDeletePokoke Gembus numero uno
Deletealasan yang iklimis ya hujan
ReplyDeletehujan di rumah Marcopolo aja
Iklimis tapi kurang perhitungan
Deletejiancuk Gus, tiwas khidmah aku macane :v
ReplyDeleteWah..siplah..dapat penyegaran dari Mas Mulyadi yang bikin geli...jadi lebih fresh..tks. salam.
ReplyDeleteIni semua berkat Gembus, hahaha
DeleteNi gembus apa Agus nih, hehehe...*curiga
ReplyDeleteSumpah mas, Gembus... bukan Agus *mlayu minggat
Deleteiklimis sangat iklimable..
ReplyDeleteealah jan... mungkin kwe seperjuangan karo kebo mungkin gus..
ReplyDeletesak tongkrongan mo...
Deletekoncone sampean kok aneh2 mas jenenge ...gembus..marcopolo..kebo..gentho
ReplyDeletejaga kesehatannya mas
ReplyDeleteiklim sekarang lagitak baik boss
ReplyDeleteIyah, susah diramalkan
Deleteperlu jaga kesehatan
ReplyDeleteSepertinya saya sedang jatuh cinta dengan blog ini. #Tsahhh haha.
ReplyDeletetrus, kapan sampeyan mau nembak blog ini?
DeleteAha... Sepertinya itu ide yang bagus, Gus.
Deletegembus mabokmu keterlaluan
ReplyDeleteberani menembus batas kewajaran... hahaha
Deletehahaha mantap bener si agan buat blog :)
ReplyDeleteSaya gak akan komen ya mas...jujur aja saya cuma pengen numpang link di salah satu blog yang saya masukin sebagai salah satu blog populer di tahun ini...semoga gak keberatan mas ya... Salam kenal & semoga sukses selalu !
ReplyDeletenggonmu mabok jek musim to gus...
ReplyDeleteAssalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis
ReplyDeletesedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang
kesulitan masalah keuangan, Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa
Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar
1M saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa
melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu
dengan KYAI SOLEH PATI, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari
saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI SOLEH PATI
kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan
penarikan uang gaib 4Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti
dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 4M yang saya
minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya
buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada.
Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya
sering menyarankan untuk menghubungi KYAI SOLEH PATI Di Tlp 0852-2589-0869
agar di berikan arahan. Supaya tidak langsung datang ke jawa timur,
saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sangat baik,
jika ingin seperti saya coba hubungi KYAI SOLEH PATI pasti akan di bantu Oleh Beliau