Sebagai warga negara yang lemah dengan keuangan yang jauh lebih lemah lagi, saya tentu saja tak kuat naik Garuda kalau harus bepergian ke luar kota, mentok saya memang cuma kuat naik Lion Air.
Dan seperti yang sudah-sudah, maskapai yang satu ini memang terkenal sering delay.
Dan ealah, lha kok benar belaka, kemarin, saya terpaksa harus menikmati ujian kesabaran yang satu itu. Pesawat saya delay. Saya tentu saja tak bisa berbuat banyak, yah, bayar murah kok minta tepat waktu. Ngimpi.
Sebagai penebus rasa bersalah atas keterlambatannya, Lion kemudian memberi saya sedikit snack sebagai pengganjal perut, dan mungkin juga pengganjal amarah. Snack yang mereka berikan bukan snack main-main: biskuit “Biskuat”, choco chips “Good Time”, dan air mineral gelas merek “Prim-a”. Saya pria baik. Tentu saja menerimanya dengan senyum, walau tentu saja, hati rasanya dongkol.
Saya merenung sejenak, hingga akhirnya saya sampai pada satu kesimpulan: mungkin ini memang jalan dari Tuhan melalui Lion Air agar saya berkontemplasi. Memahami makna tersirat dan subtil dari snack yang diberikan. Mungkin inilah bentuk doa Lion Air untuk para penumpang yang terlambat terbang melalui snack yang mereka berikan.
“Semoga para penumpang yang kena delay tetap punya waktu yang baik (Good time), tubuh yang sehat dan prima (Prim-a), serta badan yang kuat seperti macan (Biskuat)”
Snack Delay ala Lion Air
Oleh
Agus Mulyadi
|
Wednesday, 8 August 2018
|
good time seharusnya tepat waktu...
ReplyDeletebener banget nih mbaknya.. hahaha mungkin karena gak tepat waktu. harapan minta maafnya dikasih good time hehe
Deletehahahaha... ane juga pernah ngalamin mas
ReplyDeletedan mas nya bisa aja melihat sisi baik dari snack yg diberikan
asli ngakak ane mas :D
kocak bat mas nya... wkwk. Mampir ya mas ke BandungPunya
ReplyDeletesungguh menerapkan nilai filosofis pada segala aspek kehidupan
ReplyDelete