Kementerian Pendidikan dalam waktu dekat berencana akan menghidupkan kembali mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila atau yang sering disingkat sebagai PMP.
Sebagai manusia yang cukup pancasilais (dan juga pernah menulis buku berjudul “Jomblo tapi Hafal Pancasila”, saya tentu saja menjadi salah satu orangy di barisan terdepan yang setuju kalau mata pelajaran PMP dihidupkan kembali.
Ini bukan karena saya rindu orba lho ya. Ini murni soal rasa kasihan saya sama para siswa.
Di tengah kondisi pendidikan yang begitu keras dan kompetitif, di mana soal kelas 3 SD jaman sekarang sudah seperti soal kelas 2 SMP jaman dulu, PMP tentu bisa menjadi oase yang menyejukkan.
Ada banyak mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa. Dari sekian banyak mata pelajaran, pada masanya, PMP menjadi mata pelajaran yang paling dicintai oleh banyak siswa.
Sebabnya tentu saja karena soal-soal PMP memanglah soal yang normatif yang, bahkan tanpa perlu belajar pun, segoblok apa pun, siswa akan bisa mendapatkan nilai minimal 8.
Lha gimana, soal PMP itu mentok ya soal-soal yang seperti ini:
Jika kawan kamu terjatuh dari sepeda, apa yang akan kamu lakukan?
a. Menolong
b. Menertawakan
c. Mengambil sepedanya.
Saya yakin, siswa-siswa Indonesia tidak cukup jahat untuk memilih jawaban B dan C.
Yah kecuali kalau memang siswa-siswa Indonesia semuanya punya sifat kayak Bombom, saudara tirinya Lala itu.
Ya sependapat juga bang
ReplyDeleteduh gusti dadi kangen karo guru pmp mbiyen :')
ReplyDeletelogin pkv games
ReplyDeleteGWC388
ReplyDeleteLink Alternatif Joker123
Joker123
keren keren,ngakak juga sih
ReplyDelete