“Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa muda yang berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor, tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin, yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa.”
Begitu kata Seno Gumira dalam salah satu karyanya “Menjadi Tua di Jakarta.”
Saya, dengan atau tanpa kenangan kemacetan, tugas-tugas rutin, dan tetek bengek lainnya, tetap merasa bahwa menjadi tua adalah hal yang mengerikan.
Kalau boleh, saya ingin terus menjadi anak kecil. Tak ingin tumbuh dewasa. Bermain gundu bersama kawan-kawan, bermain sepak bola di kala hujan, bermandi lumpur, dan mencuri rambutan tetangga. Kesulitan hidup terbesar hanyalah PR Matematika.
Namun tentu saya tak bisa. Usia terus bertambah, pelan tapi pasti, saya akan semakin tua.
Ketakutan saya akan masa tua terus terbayang. Betapa menakutkannya hidup dengan tulang yang ringkih, tak bisa banyak beraktivitas, ingatan yang semakin luntur, manuver yang kian terbatas, kawan yang semakin sedikit, dan makanan yang harus semakin empuk agar bisa saya kunyah, sebab bagaimanapun, gigi saya yang perkasa dan sanggup menantang matahari ini kelak akan runtuh satu per satu dan hanya akan menyisakan gusi lembek laksana jenang gempol.
Puji Tuhan, Allah ternyata selalu punya jawaban atas segala persoalan. Dan jawaban atas ketakutan saya ternyata amat sederhana. Seorang perempuan bernama Kalis Mardiasih.
Perempuan cerdas tapi bisa saya kibuli. Perempuan yang kelak sangat berpotensi untuk menafkahi saya, bukan sebaliknya. Yah, kadang jodoh memang tak perlu dikejar, cukup dijebak dan ditipu.
Hari ini, Saya menikahinya.
Saya mencintai Kalis. Dan saya ingin hidup bersamanya. Kian hari saya kian sadar, bahwa menjadi tua, asalkan bersama Kalis, tampaknya tidak akan menakutkan-menakutkan amat.
Alhamdulilah, mugi2 sakinah mawadah warohmah mas.
ReplyDeleteRa nyongko kowe sek ndisek melbu tv one gara2 ngedit fotone JKT 48 saiki iso kyk ngene. Sukses terus mas.
Akhirnyaaa, dari blog ini yang awalnya namanya Agus Mulyadi Njaluk Rabi, 2015 kala itu, ternyata jodohnya Mbak Kalis. Selamat kalian berdua, favorit akooh.
ReplyDeleteWes sah lek.
ReplyDeleteNunggu buku tulisan duet ro bojo, njuk dolan-dolan ono tagare dolan bareng bojo.
Alhamdulillah.. semoga mas dan istri, menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.. Aamiin.
ReplyDeleteDoain ana bisa nyusul mas 😂😂.
Selamat ya mas Agus dan mbak Kalis…...bahagia selalu yaa
ReplyDeleteSelamat mas, doake aku dipermudah gek nyusul. Hhha
ReplyDeleteSelamat nggih mas Agus Mulyadi...semoga langgeng...bahagia..
ReplyDeleteAlhamdulillah...sudah menunaikan sunnah rasul yaitu Menikah...tugas selanjutnya menjaga tetap utuh hingga akhir hayat Semoga cepat dikaruniai anak yang Soleh..AAMIIN
ReplyDeleteSelamat Mas Agus dan Mbak Kalis
ReplyDeleteSelamat Gus Mul dan Mbak Kalis, semoga langgeng, banyak anak dan banyak rejeki.
ReplyDeleteSelamat ya bang. Semoga jalan berliku bisa di lalui tanpa halangan berarti. Tancap terus jangan kasi kendor
ReplyDeleteSudah sering ke blog ini, namun baru kali ini saya mau kasih komentar. Selamat mas, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah.
ReplyDeleteWeh ngantenan...
ReplyDeleteSelamat mas bro..
Moga lekas tua... gkgkgkgkgk
Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah
ReplyDeleteSemoga menjadi pasangan yang bahagia sampai Tua, sampai Menjemput usia, bahagia di dunia, bahagia sampai sesurga.
ReplyDeleteAamiin
manteb rek photone
ReplyDeleteSelamat Mas Agus, semoga sakinah mawaddah wa rohmah. Sekarang udah bukan njaluk rabi maning....
ReplyDeleteMangap
ReplyDeleteSelamat mas, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah Aamiin...
ReplyDeleteWaaahhh alhamdulillah mas, semoga menjadi keluarga yang samawa yaa, dan diberikan yang terbaik untuk keluarga. aamiiinnn
ReplyDeletealhamdulillah, selamat gus, semoga setelah menikah semakin trengginas dalam berkarya, hehe...
ReplyDeleteselamat ya mas, sehat selalu untuk keluarga :D
ReplyDeleteSelamat gus, brokalloh, akhirnya masa kejombloanmu berakhir, dan mendapatkan khalis itu anugrah.
ReplyDeletesalam dari ANAK KOS
semoga sakinah, mawadah, warrahmah, amin
ReplyDeleteSelamat!
ReplyDeleteMaaf ucapan telat.
Baru tahu Njenengan berdua itu suami istri karena ada komen soal perempuan berpasangan dengan jin di Twitter barusan: senang liat canda suami istri.
Lho suami istri?
Ternyata demikian.
Saya memang kuper. #malu
Salam untuk penulis hijrah jangan jauh-jauh
https://blogombal.com/2020/03/07/bonus-pembatas-buku-apakah-semua-orang-perlu/
Selamat Berbahagia Mas Agus Mulyadi...
ReplyDeleteSakinah, Mawaddah, Warrohmah...
Selamat menempuh hidup baru, meski telat ngucapin karena sudah kesini ngucapin juga gan. Semoga jadi keluarga SAMAWA.
ReplyDeletewah keren abis
ReplyDelete