Berkali-kali saya bilang, Pak Luhut itu sangat cocok menjadi seorang presenter, utamanya acara talkshow.
Saya paham bahwa Luhut memang sudah tua, tapi dalam dunia showbiz, usia bukanlah penghalang. David Letterman, salah satu presenter paling kondang dalam industri hiburan itu buktinya. Lelaki sepuh yang kalau di Indonesia sering dipanggil jadi Daud Suratman itu bisa menjadi presenter yang buagusnya ngaudubillah setan walau usianya sudah lebih dari enam puluh tahun.
Kalau mau contoh lokalan, ada Karni Ilyas. Bayangkan, seorang Karni Ilyas, yang suaranya serak parau dan sesekali kalau ngomong harus dicicil itu, berhasil menjadi presenter salah satu acara talkshow paling menjanjikan di Indonesia. Kalau Karni Ilyas bisa, kenapa Luhut Pandjaitan tidak?
Sebagai menteri macam-macam, Luhut pasti sudah menguasai ilmu public speaking yang mumpuni. Ia punya banyak koneksi untuk mengundang narasumber-narasumber terkenal yang belum tentu mau kalau dihubungi oleh acara talkshow lain.
Kalau Najwa Shihab hanya bisa menghadirkan beberapa menteri sebagai narasumber, maka bukan tak mungkin Luhut bisa menghadirkan seluruh menteri kebinet Indonesia Maju, lengkap dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Acara yang, saya usul sebaiknya diberi nama “Luhut and His Friends” ini tentu bakal menjadi tontonan yang menarik. Saya membayangkan, Luhut akan membuka talkshow yang diikuti seluruh anggota kabinet Indonesia Maju dengan pernyataan yang sangat ndlogok dan gathel.
“Di Istana Negara, Jokowi yang jadi pemimpinnya, tapi di sini, saya yang jadi host-nya. Mari berpestaaaaa…”
Yang kemudian langsung dihajar dengan hentakan musik dari band yang memainkan lagu “Buka dikit josss” dengan Caesar tampil untuk memimpin penonton untuk ber-goyang Caesar ala-ala acara hiburan sahur.
“Menteri saktiiii… turutututututuuuuu…”
Acara joget-joget selesai. Luhut kemudian mempersilakan semua menteri di Kabinet Indonesia maju untuk mengemukakan langkah-langkah strategis mereka utamanya yang terkait dengan bidang kementerian mereka dalam menghadapi wabah virus corona.
Setelah semua menteri, juga wakil presiden mengemukakan langkah-langkah strategis mereka, akhirnya tibalah giliran Jokowi yang dipersilakan sebagai pembicara puncak.
“Jadi gimana, Bapak Presiden, apa saja langkah strategis yang akan Sampeyan ambil?”
Jokowi kemudian membenarkan tempat duduknya.
“Jadi beg…”
Belum sempat Jokowi melanjutkan bicaranya, Luhut keburu memotongnya untuk kemudian berdiri.
“Kita rehat sejenak!” kata Luhut.
0 komentar :
Post a Comment