Hari ini, tepat setahun yang lalu, saya menikahi perempuan trengginas bernama Kalis Mardiasih ini.
Ia perempuan yang sangat menjengkelkan. Ia hobi bercocok tanam namun malas membereskan tanah dan cetok yang habis ia gunakan. Ia sering mewanti-wanti saya agar hemat namun dirinya sendiri kerap kalap saat belanja sandang dan pangan. Ia juga sering (lebih tepatnya, selalu) lupa mengisi uang jimpitan saat saya sedang tak ada di rumah.
Satu tahun kami menikah, kami banyak berselisih paham, kami sering berdebat, saya tak pernah segan untuk membantahnya, begitu pula sebaliknya, selayaknya pasangan suami istri lainnya, kami kerap adu mulut (baik dalam arti yang sebenarnya maupun tidak).
Namun, pada titik yang lain, ia juga perempuan yang begitu melegakan. Tak terhitung berapa banyak masalah besar yang kemudian terasa menjadi sepele belaka hanya karena saya merebahkan diri lalu memeluknya di tengah malam.
Memandang wajahnya saat ia terlelap benar-benar menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Ia memberi semacam kekuatan aneh yang membuat saya yakin bisa menghadapi hari esok dengan lebih mantap dan berani.
Ada banyak impian yang ingin kami raih. Kami ingin punya rumah yang halamannya luas. Rumah yang bangunannya dibikin ala-ala rumah budayawan yang batu-batanya sengaja tidak diaci itu. Di rumah itu, kami ingin secara rutin bikin kelas dan diskusi tentang dunia kepenulisan.
Kami ingin punya banyak uang, agar bisa membeli apa saja yang ditawarkan oleh para pedagang yang mampir ke rumah kami.
Kami juga ingin berkeliling ke banyak tempat dan membagi-bagikan uang kepada siapa saja yang kami kehendaki selayaknya Helmy Yahya di acara reality show Uang Kaget.
Di kepala saya, ada banyak harapan indah yang, kalau dipikir-pikir, memang kelewat muluk dan mungkin tidak akan pernah terpikirkan sedikit pun, seandainya saya tidak menikah dengan Kalis.
Bersamanya, saya merasa, ada banyak sekali hal-hal besar yang terasa masuk akal untuk saya raih. Bersamanya, kebahagiaan terasa seperti udara, yang bisa saya temukan di mana saja. Bersamanya, ketakutan-ketakutan dalam hidup seakan berkurang.
Menikah dengan Kalis membuat saya yakin bahwa masa depan saya tak akan suram-suram amat
Hahahaha mantap gus
ReplyDeleteTulisan yang menggigit alias gemes bangetttt mas Agus dan mbak Kalissss.
ReplyDeleteSelamat, Mas.
ReplyDeleteSatu tahun dan dilanjutkan tahun-tahun berikutnya hingga kakek-kakek dan nenek-nenek.
Semoga selalu rukun dan bahagia ya.
Selamat masbro buat hari jadi yang ke satu tahunya semoga semakin sakinah mawadah warohmah sarinah jamaah ��.
ReplyDeleteKebetulan saya salah satu silent readers blog ente cuma mungkin hari ini kena pulung jadi pengin ikut koment.
Saya sendiri juga baru saja merayakan hari jadi pernikahan yang ke-3 yang selama 3 tahun itu merasakan gimana asam manisnya berumah tangga.
Tapi diatas semua itu justru membuat saya sadar bahwa saya sangat cinta istri saya hehehe
Josss kiyeh bapake :)
ReplyDeleteSemoga terus langgeng dan jadi keluarga sakinah, mas
ReplyDeleteMantap calon bapak hahaha
ReplyDelete