Agus Mulyadi Njaluk Rabi

Dua Tahun Pernikahan

| Saturday, 11 December 2021 |

Hari ini, persis dua tahun lalu, saya menikahi Kalis, perempuan dengan urat ketabahan dan kesabaran yang layak diacungi jempol.

agus mulyadi kalis mardiasih

Di tengah hidup yang terasa kacau oleh kemiskinan dan keburukrupaan, Kalis hadir sebagai alasan saya untuk tetap bersyukur sebagai lelaki.

Ia memberikan penghiburan bagi saya, menjadi tempat bersandar paling empuk bak bantal dacron saat kesedihan menerjang. Memberikan banyak hal yang, seandainya saya tidak menikah dengannya, mungkin tidak pernah saya terpikir untuk mendapatkannya.

Saya selalu merasa beruntung atas sikap dan perhatian yang ia berikan pada saya.

Saya amat bahagia tiap kali ia memasak sambel pindang kesukaan saya dan tak henti-hentinya memperhatikan saya saat makan sambil senyum-senyum sendiri. Senyumnya akan semakin mengembang kalau nasi sambel pindang di piring yang ia sajikan itu habis saya makan dengan telap-telep. Adegan yang, sejujurnya, membuat saya tampak seperti anak miskin terlantar di jalanan dan Kalis seperti orang kaya yang habis turun dari mobil lalu memberi saya makan.

Saya bahagia tiap kali saya mendaratkan ciuman ke pipinya saat ia tidur dan membisikinya “I love u”, lalu ia terbangun dan kemudian tersenyum sambil memeluk tubuh saya yang kurus dan ringkih itu.

Saya selalu bahagia tiap kali berhasil membuatnya tersenyum. Seolah itulah harga diri saya sebagai lelaki yang menjadi pasangannya.

Memang saya tertipu oleh selera musiknya yang ternyata amat menggilai soundtrack film India dan selalu memutarnya sepanjang hari, hal yang tidak pernah ia lakukan saat kami masih pacaran —saat itu, ia lebih sering memutar lagu Adele. Namun tentu saja saya bisa memakluminya, sebab saya pikir, ia lebih banyak tertipu oleh saya dalam banyak hal.

Sejak awal, saya sudah meyakini, bahwa menikah dengan Kalis akan membuat masa depan saya tak akan suram-suram amat. Dan di tahun kedua pernikahan ini, keyakinan itu ternyata makin terbukti.

Terima kasih, Kalis Mardiasih, atas keputusanmu menjadi tabah dan menjalani hidup bersamaku.

Yo ngene iki lho, Riiii, wong lanang ki, Riiii.




Sawer blog ini

5 comments :

  1. Selamat untuk kalian berdua.
    Aku telat tahu kalian itu suami istri, baru tahu dari blogmu. Padahal sdh lama aku tahu Agus Mul Magelang dan tahu Kalis tapi tak kenal secara pribadi. Bertemu pun belum pernah.
    Sekali lagi ndhèrèk mangayubagya.

    ReplyDelete
  2. Pas baca paragraf ini "Namun tentu saja saya bisa memakluminya, sebab saya pikir, ia lebih banyak tertipu oleh saya dalam banyak hal". Saya jadi nyengir sendiri 😂

    Selamat untuk 2 tahun pernikahan nya Mas Agus!!!

    ReplyDelete
  3. Selamat mas, semoga awet sampai diakhirat kelak. karena pasangan kita ga cuma di dunia tapi istri kita juga yang akan menemani disurga nanti. insya allah

    ReplyDelete
  4. Luar biasa mas tentang perjalanan rumah tangganya. Sederhana, apa adanya dan natural tidak dibuat-buat. Mudah mudahan samawa. Salam kenal ya mas

    ReplyDelete

Tentang Saya

Saya Agus Mulyadi, biasa dipanggil Gus Mul (bukan lulusan pesantren seperti Gus Dur, Gus Muh, maupun Gus Mus. Gus Mul hanya akronim dari nama saya). Blogger dan Freelance Layouter. Kini berusia 24 tahun. Aktif di Karang Taruna dan Komunitas Blogger Magelang Pendekar Tidar. Profil lebih lengkap, Lihat Disini
 
Copyright © 2010 Blog Agus Mulyadi , All rights reserved
Design by DZignine . Powered by Blogger