Umpan terobosan Bruno kepada David da Silva dalam pertandingan antara Persib melawan Borneo FC kemarin dinyatakan offside, padahal jelas-jelas David da Silva berada di belakang garis tengah.
Hal tersebut membuktikan bahwa sepakbola Indonesia memang berkembang kelewat maju dan visioner.
Yang dilihat hakim garis bukan semata pergerakan fisik, namun juga pergerakan sukma dan prewangannya. Butuh pemahaman dan pengetahuan spiritual yang tinggi untuk memahami keputusan offside tersebut.
Hal itu nyatanya terbukti dalam tampilan layar versi yang sudah dibuka mata batinnya. Memang tampak bahwa khodam-nya David da Silva (dengan ukuran tubuh yang nyaris dua kali lipat dari jasad inangnya itu) sudah berlari mendahului Da Silva melewati garis tengah.
Hakim garis yang tampaknya menguasai Aji Dasendria atau ilmu 10 indera jelas bisa melihat pergerakan itu. Makanya ia tak ragu mengangkat bendera sebagai tanda offside.
Tentu saja FIFA belum siap dengan hal-hal bersifat metafisik seperti ini.
Prewangan.. hahaha..
ReplyDeleteHahaha, hanya bisa ngakak
ReplyDeleteSebenarnya bukan masalah hakim garis menguasai ilmu dasendria tapi lebih pada ketakutan hakim garis pada bayang-bayang masa lalu, sehingga melihat bayangan David da Silva sudah melewati garis tengah membuatnya sepontan mengangkat bendera kuningnya
ReplyDelete