Sejak kecil, saya nyaris selalu tidur mengkurep tanpa bantal. Bagi saya, posisi tidur inilah yang paling pewe dan paripurna.
Namun beberapa bulan belakangan ini, posisi default pewe tidur saya itu mulai berubah. Entah apa sebabnya, yang jelas, saya mulai menemukan kenikmatan baru saat tidur dengan posisi mlumah menghadap langit-langit kamar.
Sayangnya, ada satu masalah kecil dalam menerapkan posisi tidur yang belakangan mulai saya tekuni ini: istri saya suka tidur dengan lampu menyala. Memang itu tak jadi perkara serius, namun saya akui, lampu yang menyala membuat saya butuh usaha sedikit lebih keras untuk bisa merem.
Sebagai lelaki yang solutif, saya akhirnya membeli penutup mata ini. Jadi, mau lampu menyala seterang apa pun, mata saya tetap bakal gelap, dan itu tentu akan memudahkan saya untuk mengantarkan mata saya menuju fase merem yang sempurna.
Saya sengaja memilih penutup mata berwarna merah muda dengan desain seperti yang bisa Anda saksikan di foto di bawah ini. Bagi saya, itu desain yang lincah dan kreatif.
Istri saya tertawa keras saat pertama kali melihat saya menyongsong tidur sambil memakai penutup mata ini.
“Motivasimu membeli penutup mata kayak gini tu apa, sih?” katanya sambil tertawa.
Saya tak habis pikir kenapa ia tertawa melihat saya memakai penutup mata merah muda ini. Ia seharusnya kagum dan takzim pada suaminya yang solutif ini, bukannya menertawakannya.
Pada akhirnya, saya mulai memahami alasan tawa dia ketika saya mencoba mengambil foto selfie dengan memakai penutup mata itu.
Pantas saja ia tertawa. Dengan penutup mata seperti ini, saya akui, tampang saya ternyata memang lebih mirip curut atau berang-berang ketimbang Agus Mulyadi.
Jangankan istri saya, wong saya sendiri, yang seharusnya punya kadar konfrontasi yang lebih kecil dengan tampang sendiri saja, juga tertawa saat melihatnya.
Kembali ke poinpertama, Gus.
ReplyDeletePenting iso turu meski lampune urip. Kui tujuan awal, urusan koe malah mirip superhero topeng bentuk ngono kui pikir keri.
artikelnya bagus gan, terus semangat bikin artikel2 baru
ReplyDeleteSemangat banh
ReplyDeleteSemangat
ReplyDeletePerbedaan kebiasaan antara suami dan istri memang perlu diakali ya. Tulisan yang renyah mas, salam kenal.
ReplyDelete