Dari sekian banyak konser Dewa19 yang pernah saya tonton, konser 30 Tahun Dewa19 di Grand City, Surabaya, semalam rasanya menjadi salah satu yang paling berkesan.
Konser itu menjadi konser pertama Ari Lasso bersama Dewa19 setelah ia dinyatakan pulih dari Kanker.
Ini konser yang agak berbau “kejutan” sebenarnya. Saat pertama kali saya memesan tiket, vokalis yang bakal tampil adalah Ello dan Virzha. Namun entah bagaimana ceritanya, sekira beberapa hari sebelum konser, saya melihat kembali posternya dan sudah ada tambahan Ari Lasso sebagai vokalis. Tentu saja saya girang, dan terharu.
Ari Lasso memang hanya menyanyikan lima lagu. Namun tak apa, sebab Ello dan Virzha berhasil melakukan tugasnya dengan baik untuk membawakan sisanya.
Tiga lagu pertama yang dibawakan adalah lagu Dewa19 era Ari Lasso yang sangat jarang dibawakan saat konser: Selamat Pagi, Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi, dan, Still I’m Sure We’ll Love Again.
Walau tiga lagu itu tidak dinyanyikan oleh Ari Lasso, melainkan bergantian oleh Ello dan Virzha, saya tetap bahagia. Apalagi “Still I’m Sure We’ll Love Again” adalah lagu yang nyaris tidak pernah dibawakan saat konser.
“Spesial untuk konser 30 tahun ini, Dewa19 akan membawakan lagu ini,” kata Dhani.
Ello dan Virzha, saya akui, tampil dengan sangat baik, apalagi Ello, yang baru pertama kali tampil dalam konser Dewa19, berhasil membuktikan bahwa Dewa19 tak perlu menyesal menunjuk dirinya sebagai salah satu vokalis additional.
Momen saat Ari Lasso akhirnya naik ke panggung menjadi momen yang paling istimewa. Ada keharuan yang merayap di sana.
“Lasso... Lasso... Lasso...” penonton berteriak kompak mencoba memanggil Ari Lasso agar naik ke atas panggung. Dan ketika akhirnya ia benar-benar naik, tempik-sorak itu tak bisa dihindarkan lagi.
“Yak opo kabare, Rek?” kata Ari Lasso yang langsung disambut dengan teriakan dan gemuruh yang tak jelas lagi saking ramainya.
“Saya lebih ganteng sekarang apa dulu?” kata Ari bertanya tentang penampilannya yang kini berambut pendek pasca penyembuhan.
“Sekaraaaaaaang!!!” Jawab penonton.
Dari belakang, Dhani menimpali jawaban penonton untuk Ari Lasso itu. “Kon iku ket biyen ancen gak tau ganteng, Ri.”
“Iyo, Dhan. Ngono yo dijawab karo penonton.”
Penonton tentu saja tertawa dengan celetukan itu. Tawa yang berhasil memecah keharuan yang ada.
“Terbaring di tempat tidur selama sembilan bulan dan tidak bisa bernyanyi seperti sekarang ini rasanya sangat melelahkan. Tapi alhamdulillah, saya bisa lolos dari lubang jarum dan bisa tampil lagi di sini.” Kata Ari Lasso.
Penonton kembali berteriak, beberapa mungkin menangis. Itu adegan yang sentimentil, saya kira. Dan sial, Dhani lagi-lagi berulah.
“Ha kamu mending cuma sembilan bulan, aku sebelas bulan,” ujarnya. Sebelas bulan yang ia maksud adalah saat dirinya dipenjara karena kasus ujaran kebencian tahun 2019 lalu.
Keharuan yang muncul itu kembali dihempaskan oleh Dhani. Keparat betul. Tapi memang begitulah seharusnya Dewa19 di “rumah” mereka sendiri. Penuh canda dan keakraban masa lalu.
Keharuan malam itu bukan hanya hadir melalui kembalinya Ari Lasso, melainkan juga dimunculkannya foto-foto kolase perjalanan Dewa19 selama 30 tahun. Hal yang tentu saja menyisakan sesak, sebab foto-foto itu mau tak mau memang membuat ingatan Baladewa tentang kepergian Erwin Prasetya juga hadir. Sosok yang huruf pertama pada namanya akan selalu mewakili huruf “E” pada Dewa19 itu.
Konser sepanjang dua setengah jam tadi malam saya kira menjadi konser pelepas rindu yang amat sempurna.
Lagu “Kamulah Satu-Satunya” yang dinyanyikan bertiga oleh Ari Lasso, Virzha, dan Ello menutup konser dengan kegembiraan yang empuk dan paripurna.
Selamat datang kembali, Ari Lasso. Selamat berkonser lagi, Dewa19.
Mantap mang, izin mampir hehe
ReplyDeleteWah seru banget kayanya..salam sukses selalu ya
ReplyDeleteSama sama penggemar Ari Lasso juga kang, wahh 😁
ReplyDelete