Dewa 19, tak bisa tidak, adalah band yang turut memperlancar jalan asmara saya dengan Kalis. Bagaimanapun, konser Dewa 19 lah yang dulu saja jadikan sebagai momentum untuk mengajak Kalis ngedate.
Mulanya adalah perjalanan pulang dari acara ulang tahun Mojok yang kedua yang diselenggarakan di Surabaya dan Malang pada Agustus 2016 silam. Kebetulan Kalis ikut karena menjadi salah satu penulis yang diajak untuk mengisi forum diskusi.
Dalam perjalanan pulang itulah, saya tahu kalau Kalis suka Dewa 19, ehm, lebih tepatnya, suka Ari Lasso. Saya kemudian menawarinya untuk nonton konser Dewa 19 sebab kebetulan saya seorang Baladewa.
“Kalau besok-besok ada konser Dewa 19, kamu mau nggak aku ajak nonton, Lis?” tanya saya. Dia menjawab mantap. Mau.
Dua bulan kemudian, Dewa 19 ternyata konser di Solo. Kok ya pas banget. Kalis saat itu memang tinggal di Solo.
Saya akhirnya benar-benar menonton konser itu bersama Kalis.
Tentu saja itu menjadi momen yang layak dikenang. Walau di balik itu, Kalis ternyata agak mangkel juga, sebab belakangan baru saya tahu, Kalis mendapatkan bocoran informasi dari sumber yang layak ditempeleng (seorang kawan yang tidak becus untuk menutup mulut), bahwa seminggu sebelumnya, saya menonton Dewa 19 di kota lain, bersama perempuan lain.
Saat itu, saya memang sedang agak hobi menjadikan event konser sebagai jalan ngedate dan pedekate.
Apa pun itu, momen menonton Dewa 19 di Solo itu tentu menyumbang dampak yang besar bagi hubungan kami. Sepulang dari menonton itu, saya mencoba meyakinkan Kalis agar ia pindah saja dari Solo ke Jogja.
“Wis tho, enak, enak.” Kata saya.
Kelak, ia akhirnya benar-benar pindah ke Jogja. Ia mendapatkan pekerjaan untuk mengurusi konten website salah satu penerbit di Jogja.
Kami jadi semakin dekat. Saya sering mengajaknya sarapan bareng di Soto Pak Syamsul pasar Kolombo. Kedekatan itu, ditunjang oleh gojlokan kawan-kawan yang memang sering menjodoh-jodohkan kami, akhirnya benar-benar membuat kami makin akrab dan mesra. Setahun kemudian, kami akhirnya pacaran. Dan dua tahun setelahnya, kami menikah.
Alhamdulillah, investasi tiket Dewa 19 yang seharga 1,5 juta kala itu (per tiketnya 750 ribu) sekarang sudah balik modal. Berlipat-lipat.
Malam ini, saya dan Kalis kembali menonton Dewa 19. Kali ini dengan formasi dahsyat, empat vokalis sekaligus (Virzha, Ello, Once, Ari Lasso) dan dua drummer (Agung Yudha dan Tyo Nugros).
Tentu saja saya yang bayarin tiketnya. Bukan apa-apa, dari pengalaman yang sudah-sudah, saya sering ketiban untung kalau habis bayarin Kalis nonton konser. Ya siapa tahu investasi yang satu ini lagi-lagi balik modal. Siapa tahu, kan?
Ancen dalan rejeki uwong ki bedo-bedo. Ono sing bathi seko saham, ono sing bathi seko properti, ugo ono sing bati seko konser Dewa 19. Kabeh-kabeh rumuse podo: konsisten.
Bismillah, poin.
0 komentar :
Post a Comment