Kalau memang 2023 mendatang adalah tahun resesi, maka penandanya jelas: naiknya harga Royal Canin sebesar 8,8 persen. Tentu itu kenaikan yang sangat signifikan, kenaikannya jauh lebih tinggi dari suku bunga deposito dan inflasi.
Namun, hidup harus tetap berjalan. Dan Lily, Si gendut berbulu yang menggemaskan tapi tak tahu diuntung ini harus tetap diberi makanan yang bergizi, semata agar bulunya tetap kemilau dan tidak mbrodol.
Tentu saja tahun depan, porsi Royal Canin-nya akan makin berkurang, sebab penyajiannya akan mulai saya campur dengan pakan yang lebih terjangkau.
Entah ia bisa menerima dengan ikhlas dan legowo atau tidak, yang pasti, ia harus mulai belajar membiasakan diri untuk berkompromi dengan keadaan. Masih mending dia tidak harus puasa nDaud.
Kita sedang menyongsong tahun-tahun yang berat. Dan kondisi itu harusnya bisa membuat Lily sadar, bahwa menjadi kucing yang semok dan cantik tidaklah cukup, ia juga harus tangguh dan adaptif.
Sedangkan saya, sebagai seorang babu, juga harus menguatkan mental dan kuda-kuda. Kalau Lily mulai senewen dan banyak tingkah, maka sayalah yang harus introspeksi. Memang begitulah risiko memelihara kucing alih-alih anjing.
Hukum alam klasik itu masih terus berlaku: Kalau kita memberi makan anjing, mereka akan menganggap kita sebagai raja. Sedangkan kalau kita memberi makan kucing, mereka akan mengira bahwa merekalah rajanya.
0 komentar :
Post a Comment