“Gus, ini nasihat penting buatmu,” ujarnya sesaat sebelum pertandingan final Liga Champions antara Manchester City melawan Inter Milan ditayangkan, “Jangan kamu mendukung Inter hanya karena kamu fans MU, sehingga kamu merasa perlu melihat Manchester City kalah, itu namanya kamu dikuasai ego. Cobalah mendukung City.”
Nasihat Bib Husein Ja'far itu sepintas lalu memang tampak sangat bijak, namun jelas saya tidak akan mengikutinya.
Tidak mungkin saya mengikuti nasihat seorang Habib yang menggemari Juventus, tim yang jelas-jelas terjerat kasus penggelembungan nilai transfer sehingga harus diganjar hukuman pengurangan 10 poin itu.
Hati saya tidak sanggup melihat praktik kecurangan dan ketidakadilan yang dilakukan oleh Juventus. Sungguh golongan orang-orang yang merugilah yang sampai hati mendukung tim tersebut.
Dalam urusan agama, lelaki di depan saya ini jelas berilmu dan bernasab, saya pasti akan mengikuti nasihatnya soal agama, walau mungkin dengan tertatih. Namun dalam urusan sepakbola, ia tak ubahnya seperti golongan yang tersesat, nuraninya sudah dibutakan oleh Edgar Davids dan Alessandro Del Piero. Saya jelas tidak wajib mengikutinya, bahkan merasa perlu untuk menyadarkan dan mengingatkan kesesatannya.
Ah, begitu berat tugas dakwah ini. Begitu terjal dan berliku jalan menuju kebenaran.
ternyata habib lucu in juventini yak?
ReplyDeletewkwkwk apa jadinya bila seorang gus menasihati habib terkait kesesatannya perihal memilih tim sepakbola, gak kebayang lucunya gus
ReplyDelete