Kemarin saya dan Kalis akhirnya kesampaian buat menonton film Siksa Kubur. Ini film yang memang sudah saya tunggu-tunggu, selain karena memang trailernya menjanjikan, juga karena banyak perbincangan tentang gimmick-gimmick yang menyertai film ini. Dari gimmick yang serius sampai gimmick yang lucu.
Saya tak terlalu suka menonton film horor, namun khusus untuk film horor garapan Joko Anwar, ada pengecualian. Saya suka Pengabdi Setan dan Perempuan Tanah Jahanam, jadi saya pikir, saya juga akan suka dengan Siksa Kubur. Dan dugaan saya tak salah. Saya suka.
Kalis yang biasanya tidak suka film horor pun ternyata mau menonton film ini. Ya sudah. Gaaas.
Film Siksa Kubur ini bercerita tentang Sita, perempuan dengan dendam yang amat membara, sebab saat kecil, orangtuanya tewas terbunuh oleh bom bunuh diri yang diledakkan oleh seorang pria yang mengaku sangat ketakutan pada siksa kubur.
Sebelum bunuh diri, pria tersebut sempat memberikan kaset pita berisi rekaman suara siksa kubur yang ia rekam sendiri di makam seorang penjahat kepada Adil, kakak Sita. Berawal dari kaset itulah, rangkaian dendam itu kemudian membesar.
Setelah dewasa, Sita terobsesi untuk mencari orang-orang yang ia anggap bejat dan jahat dan menunggunya mati agar ia bisa “mem-booking” liang kuburnya, tidur di sebelah mayatnya, untuk membuktikan siksa kubur itu benar-benar ada atau tidak.
Obsesi itu seperti menemukan jalannya, sebab Adil, kakaknya, bekerja sebagai tukang memandikan jenazah sekaligus menguburkannya.
Selama proses pencarian bukti itulah, Sita jadi sering menghadapi pengalaman-pengalaman mengerikan yang membuat batinnya sangat tersiksa.
Saya merasa puas dan marem. Ini mungkin agak tidak berperasaan, tapi entah kenapa, saya girang betul tiap kali Sita tersiksa batinnya karena kelewat ngebet pengin membuktikan bahwa siksa kubur itu tidak ada. Entah sudah berapa kali saya membatin “Modar kowe…!!!” tiap kali Sita mengalami hal yang membuatnya ketakutan.
Saya orangnya simpel, kalau ada orang ngeyelan dan keras kepala lalu kena batunya, saya senengnya minta ampun. Lagian pakai sok-sokan tidur di samping mayat di liang kubur, Kalau memang nggak percaya sama agama, minimal percaya sama teknologi GoPro.
Asik mas.. saya juga suka nonton film horor
ReplyDeleteHahahahaah kalimat trakhir aku sukaaa mas 🤣🤣. Betuuuul, kalo ga percaya ama agama, mbok ya pake teknologi membuktikannya, jangan nyusahin diri 🤭🤭.
ReplyDeleteBtw, ini film aku ga nonton. Takuuuut, pdhl horor itu fav ku. Cuma kalo udh relate ama kematian, kok ya serem 🤣. Lgs keinget dosa sendiri 😅